Jakarta Punya Wisata Halal Setelah Pilpres 2019, Ini Lokasinya

Rabu, 07 Maret 2018 | 13:07 WIB
Jakarta Punya Wisata Halal Setelah Pilpres 2019, Ini Lokasinya
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno membuka membuka Focus Group Discussion (FGD) Wisata Halal di Ruang Serba Guna, Lantai 22 Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, (07/03/2018).

Sandiaga menuturkan dengan adanya FGD Wisata Halal, Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan Jakarta dapat bersaing untuk menjadi kota destinasi Wisata Halal.

"Hari ini kami luncurkan FGD Pariwisata Halal dan Destinasi Halal, dihadiri oleh para narasumber dan industri player yang sudah malang melintang. Kami ingin 2020 Jakarta bisa mencapai target sebagai kota dengan destinasi dan wisata halal yang bisa bersaing," ujar Sandiaga di Blok G, Balai Kota.

Pemprov menargetkan 5 tahun ke depan 1 juta global Halal Tourism yang ke Jakarta. Karenanya pihaknya melakukan pembenahan mulai dari revisi Peraturan Gubernur (Pergub) serta mendorong produk-produk di Jakarta seperti wisata kuliner, muslim fashion, dan tempat wisata seperti Kota Tua, Kepulauan Seribu serta Setu Babakan untuk menjadi destinasi halal.

Baca Juga: Wisata Halal di Jakarta? Cak Imin: di Banyuwangi Laku Keras

"Sekarang ini kami berbenah. Dan kami ingin ada rencana kerja yang bisa diimplementasikan secara kongkrit dan destinasi halal tersebut bisa tumbuh dari produk-produk unggulan yang ada DKI seperti kuliner, muslim fashion dan juga destinasi seperti Kota Tua, Kepulauan Seribu," kata Sandiaga.

"Di Selatan juga ada Setu Babakan yang bisa kami dorong sebagai pusat kuliner, pusat budaya Betawi yang tentunya bisa dietalasekan sebagai destinasi halal yang mudah-mudahan bisa menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan lapangan kerja," sambungnya.

Pemprov akan mempersiapkan Sumber Daya Manusia dalam hal kesiapan destinasi wisata halal. Maka dari itu, dalam FGD tersebut pihaknya menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah serta elemen lainnya.

"Karena kami tidak ingin begitu (pariwisata) boming, lapangan kerjanya akhirnya tidak siap. Makanya kami menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah di sini dan forum pelajar dari beberapa universitas untuk menyiapkan SDM-nya. Dengan tenaga kerja yang siap jadi kita tidak harus mengimpor tenaga kerja dari asing untuk pariwisata halal ini," tandasnya.

Baca Juga: Seperti Inikah Gambaran Jakarta kalau Jadi Kota Wisata Halal?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI