Partai Non Komunis dan Kelompok Islam Ikut Kongres Rakyat Cina

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 07 Maret 2018 | 07:15 WIB
Partai Non Komunis dan Kelompok Islam Ikut Kongres Rakyat Cina
Umat Islam di Cina. [Antara/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah partai nonkomunis dan kelompok Islam turut memberikan warna tersendiri dalam pertemuan pertama Kongres Rakyat Cina (NPC) ke-13 di Beijing.

Di sela-sela pertemuan yang agenda utamanya membahas amandemen Undang-Undang China dan usulan atas perubahan masa jabatan presiden itu, sejumlah partai nonkomunis China mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan diri.

Mereka memaparkan partisipasi secara efektif dalam sistem kerja sama dan konsultasi politik, demikian laporan sejumlah media resmi Cina, Rabu (7/3/2018).

Partai politik nonkomunis yang diakui pemerintah China adalah Komite Revolusi Kuomintang China (RCCK) yang berdiri di Hong Kong pada 1948, Liga Demokrat China (CDL) berdiri pada 1941, Asosiasi Pembangunan Demokrasi Nasional China (CNDCA) berdiri pada 1945, Asosiasi China untuk Demokrasi (CAPD) berdiri pada 1945.

Kemudian, Partai Demokrasi Petani dan Pekerja China (CPWDP) berdiri pada 1930, Partai Zhi Gong berdiri pada 1925, Jiusan Society berdiri pada 1945, dan Liga Pemerintahan Mandiri Demokratik Taiwan (TDSGL) berdiri pada 1947 yang anggotanya adalah orang-orang Taiwan tinggal di daratan Tiongkok.

Beberapa anggota partai nonkomunis tersebut memiliki beberapa perwakilan di NPC atau lembaga setingkat DPR dan dapat berpartisipasi pada urusan pimpinan legislatif atau menjadi konsultan politik.

Sejumlah partai nonkomunis tersebut juga bisa mendorong penyelidikan atas kasus-kasus pelayanan kesehatan, pendidikan, integrasi ekonomi regional, dan pengurangan angka kemiskinan.

Laporan investigasi sering kali disampaikan secara langsung kepada Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) sebagai partai penguasa, demikian pernyataan Ketua RCCK Wan Exiang.

Laporan juga bisa disampaikan kepada Dewan Pemerintahan yang dipimpin perdana menteri dengan memberikan saran mengenai formulasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan.

"Sistem kerja sama multipartai dan konsultasi politik yang dipimpin PKC merupakan bagian dari sistem baru yang lahir dari daratan China," kata Presiden China Xi Jinping yang juga Sekretaris Jenderal Komite Sentral PKC sekaligus panglima tertinggi militer China itu sebagaimana dikutip Kantor Berita Xinhua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI