Suara.com - Sejumlah partai politik telah mendeklarasikan diri bakal medukung Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang. Sementara partai lainnya, hingga kini belum tentukan sikap politik samasekali.
Berbagai asumsi telah dimunculkan, termasuk akan terbentuknya poros baru, poros ketiga di luar partai pendukung Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Kita lihat lah. Apakah bisa ada poros ke tiga atau hanya dua poros. Semuanya masih sangat dinamis," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menanggapi wacana munculnya poros ketiga di Pilpres 2019.
Fadli mamastikan pihaknya bakal memotori satu poros sendiri untuk mengusung Prabowo Subianto.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ditugasi Prabowo Kampanye untuk Sudirman Said
"Gerindra pasti akan mendorong satu poros sendiri. Semuanya masih sangat cair. Semuanya itu masih bersifat wacana," ujar Fadli.
Wakil Ketua DPR menegaskan, tak sedikitpun ada rasa kekhawatiran bagi Gerindra akan ditinggalkan oleh partai lain. Menurut dia, partai politik lainnya memiliki pertimbangan yang rasional dalam menentukan pilihan.
"Kawan-kawan di partai-partai pasti akan melihat ini rasional. Mestinya mempertimbangkan elektabilitas, mempertimbangkan kapasitas, kapabilitas dan terutama formasi untuk memenangkan pertempuran atau pertarungan politik," tutur Fadli.
Bagi Gerindra, tidak masalah akan ada berapa poros pada Pilpres yang akan datang. Gerindra berharap semua partai mengusung calon masing-masing.
Namun tidak diperkenankan oleh UU karena harus memenuhi minimal 20 persen kursi di parlemen.
Baca Juga: PDIP Berharap Jokowi-Prabowo Tak 'Head to Head' di Pilpres 2019
"Dua poros atau tiga tidak masalah. Malah sebenarnya kami kan yang berpendapat kalau bisa semua bisa mencalonkan masing-masing. Tapi kan tidak memungkinkan. Karena keputusan Mahkamah Konstitusi," kata Fadli.