Suara.com - Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia menyebut perempuan mudah terpapar isu radikalisme. Perempuan pun mudah menjadi teroris.
Alasannya, jika perempuan digiring ke isu-isu radikal, maka cenderung kehilangan sikap untuk memilih. Ditambah budaya patriarki memperburuk posisi perempuan.
“Karena perempuan itu jika dibawa ke dalam masalah agama, maka akan kehilangan daya nalarnya,” ujar Musdah di kantor ICRP, Jalan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Ditambah, kedudukan perempuan dalam tradisi agama tertentu dinomorduakan. Agama juga bias gender terhadap perempuan.
Baca Juga: JK Dukung Rencana Pemindahan Gembong Teroris Abu Bakar Ba'asyir
"Perempuan akan gampang sekali untuk digiring untuk radikal bahkan gampang sekali digiring menjadi teroris," kata dia.
Menurut Musdah, kelompok-kelompok lintas iman perlu melindungi perempuan agar tak menjadi korban terorisme. Begitu juga anak-anak mereka.
“Mendidik satu perempuan sama dengan mendidik satu generasi,” pungkasnya.