Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia diminta menjadi mediator perdamaian di Afganistan. Hal ini dikarenakan posisi Indonesia dinilai sebagai negara yang netral.
"Indonesia diminta (menjadi mediator perdamaian), saya berpikir dengan cara pikir Afganistan. Karena Indonesia dinilai sebagai negara yang netral. Negara yang tidak memiliki kepentingan langsung baik politik maupun ekonomi," ujar Retno di kantor MUI, Jalan Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Penunjukan Indonesia tidak terlepas dari jumlah warga yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Serta memiliki pengalaman dalam pembangunan perdamaian.
"Semua elemen itu yang akhirnya menjadikan Afganistan meminta Indonesia untuk berkontribusi," kata Retno.
Baca Juga: Wapres JK, Menlu, dan MUI Diskusi Bahas Perdamaian di Afganistan
Maret ini Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan ulama dari tiga negara. Pertemuan itu untuk membicarakan perdamaian di Afganistan.
Hal ini sekaligus untuk menindaklanjuti kunjungan kerja Wapres JK ke Afganistan pada akhir Februari 2018 lalu.
"Dari kunjungan terakhir ke Afganistan, yang kami siapkan segera adalah pertemuan ulama trilateral antara Indonesia, Pakistan, dan Afganistan," kata Retno.