ACTA Cium Aroma Politis di Pertemuan Jokowi-PSI di Istana

Minggu, 04 Maret 2018 | 17:39 WIB
ACTA Cium Aroma Politis di Pertemuan Jokowi-PSI di Istana
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie (kedua dari kanan) dan dua pengurus PSI, Tsamara Amany (kiri) dan Raja Juli Antoni. [Instagram@gracenat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok pengacara yang menamakan diri Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) mencium agenda politik dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). ACTA akan melaporkannya ke Ombudsman RI.

Ketua Dewan Pembina ACTA, Habiburokhman curiga pertemuan itu membicarakan pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Sebab PSI sudah terang-terangan mendukung Jokowi.

"Kami curiga itu. Pertemuan itu berbau politik untuk pemenangan. Ini kan tahun politik," kata Habiburokhman saat dihubungi suara.com, Minggu (4/3/2018) sore.

ACTA menuding pertemuan Jokowi-PSI, Kamis (1/3/2018) itu melanggar Pasal 1 Angka 3 UU 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia.

Baca Juga: Sekjen PSI Terharu Ingin Dilaporkan ke Polisi oleh Fadli Zon

Presiden dinilai menggunakan kewenangannya sebagai penyelenggara negara yang menimbulkan kerugian negara. Sebab pertemuan dilakukan di jam kerja presiden.

Laporan resminya akan diberikan ke Ombudsman, Senin (4/3/2018).

"Ini serius, kami akan laporkan besok," tutup Habiburokhman.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan pertemuan Jokowi dan PSI hanya sebatas silaturahmi.

"Tentunya ini dalam rangka silaturahmi, tidak ada materi yang sifatnya khusus karena pasti Presiden memahami bahwa Istana bukan untuk kegiatan bersifat politik praktis," ujar Pramono saat berada di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (3/3/2018)

Baca Juga: Penjelasan Setkab Soal Pertemuan Presiden dan Ketum PSI di Istana

Pramono menyampaikan hal tersebut, menanggapi adanya kritik dari para tokoh maupun pengamat yang menyebut pertemuan itu akan menimbulkan kecurigaan pihak-pihak tertentu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI