Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan praktik menggunakan politik uang dalam pemilu sama halnya dengan merendahkan martabat rakyat.
"Politik uang harus dihindari. Para calon atau partai tertentu yang menggunakan politik uang untuk menentukan siapa yang harus dipilih dalam pemilu telah secara nyata merendahkan martabat rakyat," kata Tjahjo di Jakarta, Sabtu (3/3/2018) malam.
Mendagri menekankan saat ini telah terjadi degradasi semangat nasionalisme. Maraknya isu terkait suku, agama ras dan antargolongan (SARA), menurunnya solidaritas dan gotong-royong, mencerminkan perilaku kehidupan yang telah jauh dari semangat nasionalisme.
Dalam tahun politik 2018, Tjahjo mengajak seluruh pihak untuk bergerak menyuarakan Pilkada damai, menjaga persatuan dan kesatuan, serta tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu SARA.
Baca Juga: Jadi Inspektur HUT Damkar, Anies Sampaikan Pesan Mendagri
Dia menegaskan penggunaan isu SARA dalam Pilkada dapat menimbulkan banyak kegaduhan dan memecah-belah bangsa.
Lebih jauh, Tjahjo mengatakan, dirinya telah meresmikan patung tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dr. Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Menurut dia, patung tersebut turut mengingatkan pentingnya menjaga dan merawat tenun kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu bangsa.
"Jangan kita koyak tenun kebangsaan yang selama ini telah menjadi bagian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang selama ini telah kita jaga bersama," ujar Mendagri.
Baca Juga: Mendagri Gandeng Polri & Kejaksaan Atasi Pejabat Daerah Korup