Suara.com - Publik dibuat geger setelah video yang menampilkan pasangan pengantin turun dari helikopter mirip dengan milik Polri di Lapangan Adam Malik Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, beredar viral di media-media sosial.
Kritik mengalir dari warganet karena helikopter dinas milik negara itu dipergunakan orang yang bukan personel Polri.
Video tersebut direkam oleh warga dan diunggah di media sosial Facebook pada Minggu (25/2).
Dalam video itu tampak satu helikopter mirip milik Polri mendarat di Lapangan Adam Malik Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Baca Juga: Telisik Pidana Anies, Polisi Minta Keterangan Ahli
Setelah video itu beredar luas, Polda Sumatera Utara membentuk tim untuk melakukan penyelidikan.
"Tim sudah dibentuk untuk menyelidiki keaslian video. Apakah editan atau memang helikopter tersebut sengaja diterbangkan tanpa ada izin," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting seperti diberitakan Antara, Kamis (1/3/2018).
Tim Polda Sumut segera bekerja untuk mengetahui kebenaran video mengenai helikopter milik Polri itu.
"Tim juga akan mengusut oknum yang memberikan izin helikopter terbang untuk membawa pengantin tersebut," ujar Rina.
Ia menyebutkan, kalau terbukti ada personel yang sengaja membawa helikopter itu tanpa izin, akan diberikan sanksi tegas.
Baca Juga: Tertinggal Jauh dari Man City, Mata: MU Belum Menyerah Jadi Juara
"Kami akan berikan sanksi etika atau disiplin," tegasnya.
Selain itu, kata dia, kalau pilot helikopter itu terbukti bersalah, juga akan dilaporkan ke atasannya. Sebab, sang pilot bukan pegawai organik Polda Sumut.
”Tentunya Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Baharkam) Polri yang akan mengambil tindakan tersebut. Personel pilot itu selalu bergantian dari Polda lain dan termasuk helikopter tersebut tidak selamanya di Polda Sumut," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pemakaian helikopter itu harus ada izin Kapolda Sumut. Transportasi udara tersebut difungsikan untuk kepentingan dinas.
"Karena helikopter tersebut digunakan untuk patroli di wilayah Sumut dengan kepentingan pengelolaan monitoring (pantauan udara) kamtibmas di Sumut. Seperti memantau peristiwa banjir, terjadi kemacetan, memantau pintu masuk jalur laut dan lainnya," terangnya.
Rina juga mengatakan, dirinya tidak tidak mengenal siapa pengantin tersebut.
"Hingga saat ini, kita belum mengenal identitas pengantin itu. Saya tidak tahu apakah dia oknum atau siapa," tandasnya.