Suara.com - Aparat kepolisian mengimbau pengguna kendaraan roda empat untuk tidak merokok, menggunakan fasilitas audio, dan mendengarkan musik saat berkendara di jalan raya. Sebab, kebiasan itu dianggap bisa menurunkan konsentrasi warga saat berkendara.
"Jadi pada saat pengendara istirahat, artinya kondisi kendaraan sedang berhenti dan kendaraan terparkir di area yang benar. Artinya tidak mengganggu sirkulasi lalu lintas," kata Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Budiyanto saat dikonfirmasi, Jumat (2/3/2018)
Menurut Budiyanto, apabila pengendara sambil merokok, mendengarkan audio, dan memutar VCD dalam keadaan macet juga bisa memicu kecelakaan di jalan raya.
"Jadi misalkan begini, dalam kondisi macet, pengendara sibuk mendengarkan radio, musik atau menyaksikan televisi. Ini dikhawatirkan akan membuat konsentrasi menurun. Nanti kalau mobil di depannya sudah maju tidak tau, bisa ditabrak belakangnya," katanya.
Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Spanyol Pekan ke-26
Selain itu, polisi juga mengimbau agar pengemudi tak menggunakan aplikasi sistem navigasi berbasis satelit Global Positioning System (GPS) pada ponsel saat berkendara.
Sebab, kebiasaan itu juga dianggap bisa mengurangi konsentrasi berkendara dan bahkan bisa menyebabkan kecelakaan.
"Kan memang sudah diatur bagaimana tata cara berlalu lintas yang benar kalu masyarakat tidak menjalankan tentu melanggar aturan hukum," jelasnya.
Imbauan itu merujuk kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106 Ayat 1 yang berbunyi: setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.
Selain itu, dalam Pasal 283 disebutkan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan.
Baca Juga: Cemburu Buta, Suami Pengangguran Bunuh Istri Pakai Palu
Dalam pasal tersebut, setiap pengemudi yang melanggar bisa dikenakan dipidana dengan kurungan penjara maksimal tiga bulan dan denda paling banyak Rp750 ribu.