Suara.com - Ketua Pengadilan Tinggi Manado Sudiwardono didakwa menerima uang suap sejumlah 120 ribu dolar Singapura (sekitar Rp1,25 miliar). Uang tersebut diterima dari Aditya Anugrah Moha.
Tujuannya agar Sudiwardono membebaskan ibunda Aditya, Marlina Moha Siahaan, yang telah divonis lima tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Manado.
"Menerima hadiah atau janji yaitu menerima hadiah berupa uang sejumlah 80 ribu dolar Singapura, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu salam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya," kata Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat membacakan surat dakwaan di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2018).
Jaksa mengatakan penyerahan uang 80 ribu dolar Singapura dilakukan di rumah Sudiwarsono di Yogyakarta.
Baca Juga: Hakim Sudiwardono Dituding Sering Minta Duit Suap ke Aditya Moha
Namun, sebelum pemberian uang itu, Sudiwardono dan Aditya telah bertemu pada 9 Agustus 2017 di pekarangan Masjid Kartini, Manado.
Saat itu, Aditya menawarkan 50 ribu dolar Singapura, namun Sudiwardono meminta 100 ribu dolar Singapura.
"Dan setelah menerima uang dari Aditya Anugerah Moha sejumlah 80 ribu dolar Singapura, terdakwa menerbitkan surat nomor W-19-U/62/Pan.5/HK.04/VIII/2017 tanggal 18 Agustus 2017 yang ditujukan kepada Veri Satria di lapangan dan rekan selaku tim penasehat hukum Marlina Moha Siahaaan perihal permohonan penjelasan status penahanan Marlina, yang pada pokoknya menerangkan bahwa terdakwa selaku ketua Pengadilan Tinggi Manado belum pernah mengeluarkan penahanan Marlina Moha Siahaan," kata Jaksa.
Setelah itu, pada 6 Oktober 2017 di Hotel Alila Gambir, Jakarta Pusat, Sudiwardono menerima uang 30 ribu dolar Singapura dari Aditya.
Kemudian, Sudiwardono juga dijanjikan 10 ribu dolar Singapura lagi, yang akan diberikan setelah putusan. Selain itu, Sudiwardono juga menerima fasilitas kamar di Hotel Alila tersebut.
Baca Juga: Terdakwa Kasus Korupsi Bakamla Akui Diperintah Atasan
"Terdakwa menerima uang 30 ribu dolar Singapura dari Aditya Anugrah Moha dan terdakwa kemudian menanyakan sisa uang yang disepakati sebesar 40 ribu dolar Singapura dan dijawab Aditya sisanya 10 ribu dolar Singapura lagi diberikan setelah putusan perkara banding Marlina Moha Siahaan dibacakan," kata jaksa.
Sudiwardono didakwa melanggar Pasal 12 huruf a dan huruf c atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.