Suara.com - Partai baru besutan putra mantan Presiden ke dua Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, Partai Berkarya ingin mengembalikan Indonesia seperti zaman Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto.
Koordinator sub komisi pemajuan HAM, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Beka Ulung Hapsari menilai keinginan itu tidak masalah.
"Tentu saja mereka berhak untuk mengeluarkan statemen tentang visi mereka," kata Beka saat berbincang dengan Suara.com, Rabu (28/2/2018).
Hanya saja Beka mengingatkan publik di masa orde baru banyak sekali pelanggaran HAM yang terjadi.
Baca Juga: Tommy Soeharto Dirikan Partai Berkarya, Ini Tanggapan Golkar
"Kita kan juga tidak bisa melupakan, banyak sekali, kalau dari konteks komnas HAM, banyak sekali pelanggaran HAM yang terjadi pada masa Orba," ujar Beka.
Sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak lupa dengan sejarah kelam di masa orde baru. Khususnya tekait pelanggaran HAM.
"Misalnya apa yang terjadi pada Timor-Timur, Tanjung Priuk, peristiwa 1998, terus dulu pada masa awal-awal orde baru ada peristiwa 65 dan sebagainya," tutur Beka.
"Saya kira kita tentu saja, kalau soal statement mereka tentu itu adalah hak mereka. Tetapi juga kita harus mengingatkan kepada masyarakat tentang sejarah orba," Beka menambahkan.
Sebelumnya, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang sempat mengatakan bahwa partai yang memiliki kesamaan lambang dengan Partai Golkar, bercita-cita mengubah Indonesia seperti zaman Orba yang dinilai lebih aman, tenang, dan damai.
Baca Juga: Tommy Soeharto Diharapkan Jadi Obat Rindu Pada Soeharto