Contoh Jepang, DKI Minta BMKG Ajarkan Simulasi Bencana ke Anak SD

Rabu, 28 Februari 2018 | 16:36 WIB
Contoh Jepang, DKI Minta BMKG Ajarkan Simulasi Bencana ke Anak SD
Diskusi ilmiah bertajuk Gempa Bumi Megathrust M 8,7 Siapkah Jakarta di gedung BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (28/2/2018). (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menginginkan adanya kerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk mengantisipasi terjadinya gempa di Jakarta dalam bentuk nota kesepahamana (MoU).

Hal ini dikatakan Sandiaga dalam diskusi ilmiah bertajuk Gempa Bumi Megathrust M 8,7 Siapkah Jakarta di gedung BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

"Kami ingin sekali bekerja sama dengan BMKG bagaimana bisa menggunakan informasi dan sensor-sensor itu bisa sinkron dengan DKI. Dan saya sangat setuju MoU. Cepat kita bikin MoU saja," ujar Sandiaga.

Bentuk Mou tersebut kata Sandiaga, Pemprov akan memberikan dana kepada BMKG.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,0 Skala Richter Guncang Pulau Buru

"Pemprov akan memberikan perhatian lebih kepada BMKG. DKI ada kelebihan sedikit dari segi budget. Kami lihat kerja samanya seperti apa, karena tentunya gempa itu menjadi isu utama bagi," kata dia.

Tak hanya itu, Sandiaga juga berharap dalam MoU tersebut nantinya ada taman untuk mengedukasi kepada pelajar SD dan SMP, dalam hal pelatihan dan pendidikan terkait bencana seperti Disaster Prevention Park di Jepang.

"Kemarin di Jepang, saya datang ke Disaster Prevention Park. Jadi kayak Ancol, mereka bikin tidak terlalu besar dimana disitu disimulasikan gempa itu seperti apa, bagaimana antisipasinya," ucap Sandiaga.

Sandiaga menuturkan, Pemprov DKI memilki lahan untuk dibuat taman edukasi simulasi bencana. Kata Sandiaga, nantinya dalam taman tersebut ada simulasi gempa yakni seperti lift bergoyang.

"Misal disimulasikan bagaimana kita masuk ke dalam lift. Lalu liftnya bergoyang. Bagaimana dalam keadaan itu, ada kuisnya, gempa angka segini, apa yang harus dilakukan. Nah mereka harus menjawab melalui aplikasi. Keluar dari lift, melihat setelah gempa ini keadaannya seperti ini, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dihindari. Itu berbasis pengalaman melewati musibah ini dan ada simulasinya," kata Sandiaga.

Baca Juga: Flores Timur Diguncang Gempa Tektonik

"Dan ini adalah sebuah sinergi yang saya rasa kita harus gunakan. Dan ini akan memakan perhatian kita," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI