Ketika Anies 'Ngeles' saat Dikritik Belanja APBD DKI Rendah

Rabu, 28 Februari 2018 | 11:59 WIB
Ketika Anies 'Ngeles' saat Dikritik Belanja APBD DKI Rendah
Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengangkat 696 calon pegawai negeri sipil menjadi PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jakarta.(suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan angkat bicara terkait kritikan yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik.

Kemarin, Taufik menyinggung soal penyerapan anggaran tahap pertama yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jakarta masih sangat rendah.

"Kalau melihat pertumbuhan serapan itu jangan melihat angka nominal saja. Bukan nominal persentasenya. Tapi year on year," ujar Anies seusai menghadiri acara di Gedung Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2018).

Total APBD Jakarta 2018 sebesar Rp77,117 triliun. Namun baru terserap 6 persen sampai akhir Februari 2018. Anies meminta wartawan membandingkannya dengan Februari 2017 di tanggal yang sama.

Baca Juga: Biro Hukum DKI Akan Dampingi Anies di Pemeriksaan Polisi

"Anda lihat di situ. Dan kemudian memang sebagian dari pola pembelanjaan kami adalah pola pembelanjaan yang baru, mulai eksekusinya itu tengah tahun bahkan sebagian malah akhir tahun," kata Anies.

Anies menargetkan penyerapan anggaran bisa dilakukan pada awal dan pertengahan tahun. Ia tidak ingin penyerapan anggaran besar besar baru terjadi pada akhir tahun.

"Jadi mudah-mudahan tahun ini kami bisa lebih ditengah (penyerapan besar), nanti harapannya tahun berikutnya bisa lebih awal," kata Anies.

Saat ditanya data penyerapan anggaran tahun lalu di tanggal dan bulan yang sama, Anies tidak menjawab. Dia mengaku belum melihat datanya.

"Saya belum lihat datanya (penyerapan tahun lalau di bulan Februari)," katanya.

Baca Juga: Perbanyak Ruang Terbuka Biru, Anies Fokus Percantik Sungai

Sebelumnya Taufik mengkritik penyerapan anggaran tahap pertama yang dilakukan Pemprov Jakarta masih 6 persen pada akhir Februari 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI