Suara.com - Calon kepala daerah para pasangan calon gubernur Jateng sepakat untuk patuh dalam membayar dan melaporkan pajak.
Komitmen itu dituangkan dalam deklarasi Jateng Patuh Pajak 2018, oleh KPU Jateng dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) II Jateng, Selasa (27/2) sore, di Atrium Mal Paragon Semarang.
Paslon nomor urut satu hanya dihadiri oleh calon wakil gubernur Taj Yasin Maimoen. Meski tak hadir, cagub Ganjar Pranowo masih mengirim pesan video ajakan patuh pajak.
"Saya sudah bayar pajak, biasanya Maret ini rame pembayaran pajak biar tak repot pakai e-Filling aja, lebih mudah. Ayo taat pajak untuk kepentingan bangsa," pesan Ganjar dalam video kirimannya.
Baca Juga: Mendagri Nilai Tak Masalah Tersangka Korupsi Ikut Pilkada 2018
Cawagub Taj Yasin juga berpesan pada masyarakat untuk meluangkan waktu sebentar saja mengisi SPT Pajak dan membayarnya. Sebagai cawagub dia juga menunjukan transparansi pembayaran pajak serta update harta kekayaan.
"Transparansi pajak kita kedepankan, termasuk harta kekayaan yang kita punya. Ini untuk menjaga keterbukaan, bahwa korupsi di Jateng tidak ada," katanya.
Paslon nomor urut dua Sudirman Said - Ida Fauziyah, menyatakan penting patuh pajak. Bahwa Rp2.100 triliun APBN, 90 persen adalah sumbangan pajak warga.
"Jateng menyumbang Rp.49 triliun APBN. Ini moment baik, program Jateng Patuh Pajak menunjukan bahwa para Paslon sudah mengerti tentang pajak," kata pria lulusan STAN ini.
Sebagai calon kepala daerah, pihaknya mengajak warga Jateng menjadi patriot pajak dengan patuh melaporkan dan membayar pajak. Pasalnya, pajak masih jadi tulang punggung APBN, APBD, dan pendanaan pembangunan.
Baca Juga: Mendagri Peringatkan Kepala Daerah Jaga APBD Selama Pilkada 2018
"Maka dari itu, jika ada pejabat yang mencuri uang pajak triliunan rupiah maka warga wajib marah," tandas Sudirman yang pernah jadi akuntan ini. (Ambar)