Suara.com - Haji Kaimin bin Bodong meninggal dunia saat mengumandangkan azan salat subuh di Musala Al Muhajirin, Perumahan Aneka Elok Blok A, Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (25/2/2018). Kaimin sehari-hari jadi muazin di Musala komplek Aneka Elok ini.
Hari ini, tiga hari berpulangnya Kaimin ke hariban yang kuasa. Warga pun merasa kehilangan sosok yang setiap waktu penjaga Musala tersebut.
Ia dikenal sosok orang tua yang sederhana dan baik oleh warga komplek. Meski di usia senja, Kaimin di masa hidupnya rajin merawat Musala.
"Beliau orang yang sangat baik. Sebelum azan Salat, ia selalu membersihkan Musala. Jadi beliau setiap hari yang menyapu, membersihkan rumput, sampah di sini (lingkungan Musala)," kata Eki, Satpam komplek kepada suara.com di lokasi, Selasa (27/2/2018).
Baca Juga: Sandiaga: Muazin di Cakung Wafat saat Azan Kejadian Luar Biasa
Kini suara warga perumahan Aneka Elok Blok A, sudah tak mendengar kumandang azan dari suara Kaimin lagi. Meski Kaimin sudah tak ada, ada pengurus Musala lainnya yang azan dan jadi Imam.
Musala Al Mujahirin ini memiliki TPA atau tempat anak-anak belajar mengaji. Di samping Musala ini terdapat RPTRA alias Ruang Publik Terpadu Ramah Anak.
Sebagaimana diketahui, pada subuh di hari Minggu akhir pekan lalu, Kaimin yang menyelesaikan azan yang ia kumandangkan. Azan subuh itu terhenti pada lafal "Assholaatu Khoirumminannaum" (lebih baik salat ketimbang tidur). Setelahnya, tak lagi terdengar lanjutan azan dari Musala Al Muhajirin.
Baca Juga: Sosok Haji Kaimin Muazin yang Meninggal saat Azan
Warga kaget, karena menghentikan azan sebelum habis adalah hal yang tak wajar.