JK dan 7 Menteri Lelang Harta, Alvin Lie Ingat Aksi Mbak Tutut

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 26 Februari 2018 | 15:26 WIB
JK dan 7 Menteri Lelang Harta, Alvin Lie Ingat Aksi Mbak Tutut
Barang-barang koleksi pribadi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri, Mufidah Kalla, yang bakal dilelang pada Rabu (28/2/2018). [Kemenkeu RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla, sang istri, 7 menteri Presiden Jokowi, dan banyak pejabat negara, ramai-ramai memberikan harta pribadinya untuk dilelang oleh irektorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.

Meski bertujuan filantropik, terdapat kritik terhadap aksi pelelangan yang bakal digelar pada Rabu (28/2) itu. Sebab, aksi tersebut mengingatkan pada gerakan ‘sumbang emas’ pada masa krisis moneter 1998 silam.

“Jadi ingat Mbak Tutut (Siti Hardiyanti Rukmana) saat krismon, yang mengimbau masyarakat sumbangkan emas dan perhiasan untuk selamatkan keuangan negara,” tutur anggota Ombudsman RI Alvin Lie dalam pernyataan tertulis kepada Suara.com, Senin (26/2/2018).

Alvin bukan tanpa alasan membandingkan aksi pelelangan JK dan anggota kabinet Jokowi dengan imbauan Tutut—yang ketika era krisis moneter (krismon) 1998 menjabat Menteri Sosial—agar warga menyumbangkan perhiasan emasnya kepada negara.

Baca Juga: Selain Film, Bluebell Juga Hadir Dalam Bentuk Novel

Menurutnya, pelelangan barang koleksi pribadi JK dan para menteri itu belum memunyai tujuan jelas.

“Hasil Lelang akan digunakan utk apa? Membiayai APBN? Sudah sedemikian parah kah keuangan negara? Karena dalam brosur pelelangannya tak dijelaskan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, karena pelelangan itu menggunakan jalur resmi Kementerian Keuangan, maka hasil lelang diasumsikan masuk penerimaan negara bukan pajak (PNPB) dan bakal dipergunakan melalui mekanisme APBN.

Namun, sambungnya, pelelangan itu bakal menjadi masalah kalau ditujukan bukan untuk menghasilkan PNPB.

“Kalau bukan untuk menghasilkan PNPB, kenapa menggunakan jalur Kemenkeu? Itu berpotensi maladministrasi,” tegasnya.

Baca Juga: Neymar Cedera di Le Classique, Absen Lawan Real Madrid?

Alvin menjelaskan perbedaan pelelangan barnag-barang pribadi pejabat itu dengan pelelangan biasa. Dalam pelelangan biasa, membuka peluang bagi calon pembeli untuk menawar setinggi-tingginya di atas harga pasaran.

Sementara dalam konsep pelelangan yang dilakukan Kemenkeu tersebut, barang-barang yang ditawarkan melekat dengan status si pemilik sebagai pejabat negara.

”Lagi pula, hasil penjualan lelang kembali kepada pejabat pemilik barang. Patut diantisipasi calon pembeli menawar tinggi di atas harga pasar, karena punya pamrih terhadap pejabat pemilik barang. Dalam hal ini, sangat terbuka peluang gratifikasi,” terangnya.

Selain itu, Alvin juga mengkritik brosur yang dikeluarkan Direktorat Lelang DJKN tak memuat penjelasan peraturan dan tujuan pelelangan tersebut.

”Kalau untuk mempromosikan Hari Lelang Nasional, apakah tidak ada cara lain yang lebih elegan? Tidak menyerempet maladministrasi  dan gratifikasi? Lagi pula, sejak kapan ada Hari Lelang Nasional? Maaf, saya benar-benar baru hari ini tahu ada Hari Lelang Nasional,” tandasnya.

Lelang Kain hingga Sepatu

Dalam pelelangan yang dikritik Alvin tersebut, Wapres JK dan sang istri, Mufidah Kalla, bakal melelang 21 barang koleksi pribadi.

Berikut 21 barang pribadi JK dan Mufidah yang bakal dilelang:

  1. Kain Tenun Alor NTT milik Mufidah Kalla. Berwarna kuning kombinasi hitam dan bernilai milit Rp500 ribu.
  2. Selendang tenun khas Bali berwarna ungu, Rp500 ribu
  3. Sepasang sarung Makassar berwarna hijau bergaris perak dan merah. Dilelang seharga Rp500 ribu.
  4. Kain songket Sumatera Barat Henni Adli berbahan sutra, Rp2,1 juta.
  5. Kain tenun Bajawa NTT berwarna hitam-emas, Rp500 ribu.
  6. Kain batik tulis Pesisir berwarna hitam bercorak bunga, Rp500 ribu.
  7. Kain tenun NTT berwarna merah muda bercorak, Rp500 ribu
  8. Kain tenun Bali berwarna biru, Rp500 ribu
  9. Dua helai kain Sasarangan berwarna hitam kombinasi, Rp500 ribu.
  10. Kain Karawo Gorontalo Rp500 ribu
  11. Baju Muslim sutera berwarna merah bercorak bunga, Rp500 ribu
  12. Bahan bordir berwarna biru bermotif bunga-bunga, Rp500 ribu
  13. Baju sutear berwarna biru kombinasi putih, Rp500 ribu
  14. Baju kurung songket Sumbar berwarna cokelat kombinasi emas, Rp500 ribu
  15. Dasi merek Hugo Boss Rp500 ribu
  16. Dasi merek Hermes berwarna merah, Rp500 ribu
  17. Sepatu selop berhak tinggi 6 cm merek Etienne Aigner, Rp500 ribu
  18. Sepatu kulit pantovel merek Etienne Aigner, Rp500 ribu
  19. Sepatu kulit berhak tinggi 6cm merek Aerosoles, Rp500 ribu
  20. Sepatu merek JK Collection Rp500 ribu
  21. Sepatu kulit berhak tinggi merek Gucci Rp500 ribu.

Selain JK, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, dan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno, juga ikut menjual barang pribadi.

Baju Kesayangan

Sri Mulyani dalam pelelangan tersebut bakal menjual satu baju batik tulis kesayangannya.

Baju batik ini sering dipakai Ani selama menjalani tugas sebagai 'pembantu' Jokowi.

Batik berlengan panjang bermotif bunga merek Nena ini, dilelang dengan harga tertinggi Rp5 juta.

Bagi warga yang ingin membelinya, diwajibkan memberikan uang jaminan senilai Rp2 juta.

Sementara Menteri Retno melelang tiga barang koleksi pribadinya.

Retno melelang keramik tempat selai kue dari Belanda.

Keramik bermotif kincir angin tersebut dilelang seharga Rp500 ribu.

Selain itu, ia juga melelang tas tangan merek Givenchy berwarna hitam seharga Rp3 juta.

[Kemenkeu RI]

Terakhir, ia melelang topi piknik berwarna hitam yang dibelinya di Amerika Latin. Topi yang kerap dipakainya saat berkunjung ke luar negeri itu dilelang seharga Rp250 ribu.

Sedangkan Menteri Rini melelang baju batik tulis yang pernah dipakainya saat pelantikan, senilai Rp5 juta.

Tak hanya itu, ia juga melelang kain batik tulis berwarna dasar hitam bermotif bunga seharga Rp500 ribu.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan A Djalil juga tak mau ketinggalan. Ia melelang piring bergambar yang dibuat terbatas oleh Malcom D Johnson, seharga Rp1,5 juta.

Ia juga menjual sajadah merek Velteksa Turkiye Rp250 ribu, dan sajadah merek Royal Esfahan Rp750 ribu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam pelelangan itu menjual sepatu koleksinya bermerek Equator. Sepatu berwarna hitam itu ditawarkan seharga Rp650 ribu.

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek juga menawarkan 6 koleksi kain batik maupun songket miliknya. Ia menjual koleksinya dengan harga paling murah Rp400 ribu dan yang termahal adalah Rp2,5 juta.

Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melelang lukisan kehidupan pedesaan Rp2,2 juta; lukisan "Sebuah Penyesalan" karya ARifin Yasonas Rp2 juta; dan, gitar akustik Rp500 ribu.

Kegiatan Sosial

Direktur Lelang DJKN Lukman Effendi, Senin, mengatakan terdapat 7 menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta sang istri yang menjual barang koleksi pribadi dalam pelelangan tersebut.

Lukman menjelaskan, seluruh objek lelang itu adalah barang bergerak yang mengandung unsur memorabilia atau kenangan.

Kelebihannya, kata dia, semua barang-barang berharga itu dilelang dengan batasan harga tak terlampau tinggi.

"Dana yang dihasilkan dari pelelangan ini akan diperuntukkan bagi kegiatan sosial sesuai yang direkomendasikan penjual atau pemilik barang. Negara, dalam pelelangan ini juga mendapat untung dari sektor bukan pajak, yakni bea lelang,” jelasnya.

Lelang yang terbuka untuk umum ini dilakukan secara terbuka dengan penawaran harga secara tertulis maupun lisan yang semakin meningkat atau menurun, untuk mencapai harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang.

Masyarakat umum yang ingin mengikuti lelang ini dapat memilih dua jenis lelang yaitu secara konvensional dengan kehadiran di tempat acara, serta melalui internet (e-auction) dengan menggunakan virtual account dan mendaftarkan diri melalui laman lelang DJKN.

Lelang ini akan dibuka untuk umum pada Rabu (28/2) di Gedung Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Jakarta Pusat, mulai Pukul 10.00 WIB.

“Pelelangan ini masuk dalam acara peringatan 110 tahun Lelang Indonesia. Ini untuk memperkenalkan lelang sebagai salah satu mekanisme jual beli yang aman, transparan, objektif, dan berkepastian hukum," kata Effendi.

Masyarakat umum yang ingin mengikuti lelang ini dapat memilih dua jenis lelang yaitu secara konvensional dengan kehadiran di tempat acara, serta melalui internet (e-auction) dengan menggunakan virtual account dan mendaftarkan diri melalui laman lelang DJKN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI