Suara.com - Tiga perempuan yang menjadi menteri dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, ikut melelang sejumlah barang pribadi melalui melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.
Tiga "Srikandi" Jokowi yang dimaksud ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, dan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno.
Lelang ini diadakan untuk memperingati 110 tahun Lelang Indonesia. Pelelamngan itu sendiri akan digelar untuk umum pada Rabu (28/2) di Gedung Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Jakarta Pusat, mulai Pukul 10.00 WIB.
Sri Mulyani dalam pelelangan tersebut bakal menjual satu baju batik tulis kesayangannya.
Baca Juga: Juara Piala Liga, Manchester City Siap Raih Treble Winners
Baju batik ini sering dipakai Ani selama menjalani tugas sebagai 'pembantu' Jokowi.
Batik berlengan panjang bermotif bunga merek Nena ini, dilelang dengan harga tertinggi Rp5 juta.
Bagi warga yang ingin membelinya, diwajibkan memberikan uang jaminan senilai Rp2 juta.
Sementara Menteri Retno melelang tiga barang koleksi pribadinya.
Retno melelang keramik tempat selai kue dari Belanda.
Baca Juga: Setya Novanto Bantah Pembicaraan Uang Rp20 Miliar Terkait e-KTP
Keramik bermotif kincir angin tersebut dilelang seharga Rp500 ribu.
Selain itu, ia juga melelang tas tangan merek Givenchy berwarna hitam seharga Rp3 juta.
Terakhir, ia melelang topi piknik berwarna hitam yang dibelinya di Amerika Latin. Topi yang kerap dipakainya saat berkunjung ke luar negeri itu dilelang seharga Rp250 ribu.
Sedangkan Menteri Rini melelang baju batik tulis yang pernah dipakainya saat pelantikan, senilai Rp5 juta.
Tak hanya itu, ia juga melelang kain batik tulis berwarna dasar hitam bermotif bunga seharga Rp500 ribu.
Direktur Lelang DJKN Lukman Effendi, Senin (26/2/2018), mengatakan terdapat 7 menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta sang istri yang menjual barang koleksi pribadi dalam pelelangan tersebut.
Lukman menjelaskan, seluruh objek lelang itu adalah barang bergerak yang mengandung unsur memorabilia atau kenangan.
Kelebihannya, kata dia, semua barang-barang berharga itu dilelang dengan batasan harga tak terlampau tinggi.
"Dana yang dihasilkan dari pelelangan ini akan diperuntukkan bagi kegiatan sosial sesuai yang direkomendasikan penjual atau pemilik barang. Negara, dalam pelelangan ini juga mendapat untung dari sektor bukan pajak, yakni bea lelang,” jelasnya.
Lelang yang terbuka untuk umum ini dilakukan secara terbuka dengan penawaran harga secara tertulis maupun lisan yang semakin meningkat atau menurun, untuk mencapai harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang.
Masyarakat umum yang ingin mengikuti lelang ini dapat memilih dua jenis lelang yaitu secara konvensional dengan kehadiran di tempat acara, serta melalui internet (e-auction) dengan menggunakan virtual account dan mendaftarkan diri melalui laman lelang DJKN.