23 Seniman Mancanegara Gelar Pameran di Borobudur

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 25 Februari 2018 | 04:00 WIB
23 Seniman Mancanegara Gelar Pameran di Borobudur
Matahari pagi terlihat di antara stupa-stupa Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 23 perupa dari tujuh negara menggelar pameran karya bertema "Sharing Goodness and Happiness" di Rumah Seni Rupa Tuksongo di kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama 24 Februari hingga 24 Maret 2018.

Pengelola Rumah Seni Tuksongo Borobudur, Deddy PAW, di Borobudur, Sabtu (24/2), mengatakan kegiatan tersebut sebagai bagian dari agenda tahunan pameran seni rupa yang diselenggarakannya dengan nama "Small Thing, Great Meaning". Tahun 2018 ini merupakan tahun ketiga acara ini diselenggarakan.

"Pameran untuk tahun ini, telah disiapkan sejak sekitar delapan bulan lalu. Untuk persiapan kami libatkan kawan-kawan seniman sekitar Candi Borobudur," ujar dia.

Dilansir dari Antara News, para perupa yang berpameran "Sharring Goodness and Happiness", antara lain berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Laos, China, Mesir, dan Jerman. Sedikitnya 69 karya dipamerkan di rumah seni rupa yang letakknya sekitar dua kilometer barat Candi Borobudur itu, yang terdiri dari 54 lukisan dan 15 patung.

Baca Juga: Ratusan Rumah di Situbondo Terendam Banjir

Deddy yang juga pelukis dengan ciri khas "apel" itu, menyebut berbagai karya yang dipamerkan, antara lain realis, surealis, dan ekspresionis. Pembukaan pameran dilakukan oleh Direktur Art Xchange Gallery Singapura, Benny Oentoro, dan pidato tentang perkembangan terkini seni rupa dunia oleh kolektor lukisan dan sekaligus pemilik OHD Museum Kota Magelang, Oei Hong Djien.

Ia menjelaskan tentang tema pameran pada 2018 yang berupa karya lukisan berukuran relatif kecil, yakni 90x90 centimeter, sedangkan pada dua kali pameran serupa sebelumnya berukuran 60x60 centimeter.

"Sebagai pemaknaan bahwa tradisi kecil itu indah, berbagai kebaikan dan kebahagiaan itu penting, memberi makna yang dalam, meskipun kesannya hanya kecil atau sederhana. Hal yang wujudnya kecil atau sederhana itu juga muncul dari ide-ide yang besar dan kuat," ucap dia.

Menurut dia, pameran tersebut juga memperkaya pengalaman para seniman setempat dalam berkarya selama ini, menyampaikan kepada publik luas tentang karya-karya para perupa, dan memperkuat posisi Magelang dengan Candi Borobudur-nya dalam peta seni rupa dunia.

"Menjadi bagian dari pertemuan para perupa Indonesia, Magelang, Borobudur, dengan karya-karyanya yang berkualitas, patut diperhitungkan, dengan karya-karya perupa dari negara-negara lain," tuturnya.

Baca Juga: Cedera Tumit, Ander Herrera Terancam Absen Dua Bulan

Sejumlah karya lukisan yang dipamerkan, antara lain berjudul "Resurrec, Revive Rebirth in Blue" (Abu Jalal Sarimon), "Daydreaming #2" (Antonius Kho), "The Eagle Family" (Cipto Purnomo), "The Legend" (Damtoz Andreas), "Enlightenment For The Soul" (Hatmojo), "Kesaksian Kanan" (Laksmi Shitaresmi), "Reborn" (Imam Yunni), dan "God Isn't Behind The Sky" (Nahla Ali), dan "Menuju Candi Putih" (Yogi Setyawan). Sedangkan karya seni rupa atau patung antara lain berjudul "Greed" (Samy R.R. Vermeulen) dan "Pesona Sang Taru Raya" (Yani Mariani Sastranegara).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI