Ia mengatakan, kepedulian pemerintah terhadap korban teroris penting agar mereka tak semakin menjauh karena traumatis.
“Misalnya para penyintas itu suaminya meninggal dalam peristiwa ledakan bom tertentu. Bayangkan jika dia memiliki anak dua atau tiga. Maka dia akan menjadi orangtua tunggal. Itu merupakan hal yang cukup berat bagi mereka untuk mengasuh membesarkan anak-anak tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan empati dari pemerintah,” jelasnya.
“Kalau kita tidak merangkul kedua belah pihak, maka akan tercipta dendam kesumat yang tidak akan selesai-selesai. Kemudian, dari dendam kesumat itu, akan muncul lingkaran kekerasan yang tidak akan pernah bisa diselesaikan (an broken psycho circle of violence),” terangnya. [Priscilla Trisna]
Baca Juga: Sebelum Talak Cerai, Roby Geisha Masih Sempat Cium Kening Istri