Marak Kecelakaan Kerja, Kementerian PUPR: Kami Kurang Tenaga Ahli

Sabtu, 24 Februari 2018 | 13:39 WIB
Marak Kecelakaan Kerja, Kementerian PUPR: Kami Kurang Tenaga Ahli
Dua pekerja proyek dari kontraktor PT. Waskita Karya dengan memakai alat berat sedang memotong besi-besi penyanggah cor. (suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Ahli Struktur dan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Priyo Susilo, mengakui lembaganya tak memunyai banyak tenaga ahli.

Pengakuan Priyo itu untuk menanggapi maraknya kecelakaan dalam pengerjaan proyek infrastruktur utama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Termutakhir, cetakan beton (pirehead) tiang pancang Tol Bekas Cawang-Kampung Melayu ambrol. Tujuh pekerja jadi korban luka.

"Memang kita akui di kementerian PUPR pun juga mengalami kendala itu (kekurangan tenaga ahli). Karena ada kebijakan moratorium penerimaan PNS, kami kekurangan tenaga ahli," kata Priyo, Sabtu (24/2/2018).

Baca Juga: Panas! AS Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem pada 14 Mei

Meski begitu, Priyo membantah maraknya kecelakaan kerja dalam proyek infrastruktur karena pekerja diforsir terus beraktifitas.

Ia mengatakan, pekerja yang menangani proyek-proyek infrastruktur sealu dibagi dalam beberapa shift. Dengan begitu, tak ada jam kerja lembur atau kelebihan jam kerja.

"Untuk di PU kalau pekerjaan harus lebih aktif itu, bukan berarti kerja dari pagi terus sampai malam, tapi diganti, shift-shiftan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI