Suara.com - Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik tengah menunggu becak modifikasi yang dibuat timnya selesai. Becak yang baru diproduksi 5 unit pada tahap pertama ini nantinya akan disumbangkan ke warga di wilayah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saya baru bikin 5 becak modifikasi. Anggarannya dari Kami sendiri, ini lagi uji kelayakan," ujar Taufik di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2018).
Desain becak yang tengah dirancang berbeda dengan becak-becak pada umumnya di Indonesia. Nantinya, 'abang' pengayuh becak akan duduk di depan sedangkan bangku dua orang penumpang ada di belakang.
"Satu (becaknya) Rp7 juta. Ini tinggal dikasih kap (atap)," kata Taufik.
Baca Juga: Waskita Karya Libatkan Pakar Selidiki Insiden Proyek Tol Becakayu
Becak modifikasi itu nantinya bisa digunakan sebagai angkutan lingkungan di perkampungan.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini menyebut becak masih dibutuhkan masyarakat ibu kota, meski keberadaan becak dilarang dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Nah ini hasil reses nih (becak). Dan saya reses di Pademangan minta juga. Di Pademangan kan ada juga becak. Saya bilang sabar, pelan-pelan," katanya.
Taufik mengaku belum lapor ke Anies soal becak modifikasi tersebut. Ia baru akan melaporkan hal ini setelah 5 becak diserahkan ke masyarakat Warakas.
"Di Warakas, Kampung gue. Di Warakas tuh emak-emak pagi-pagi ke pasar naik becak," katanya.
Baca Juga: PUPR Duga 7 Korban Proyek Becakayu Tak Punya Keahlian Konstruksi
Saat reses, Taufik mengatakan banyak tukang becak yang minta dibuatkan becak modifikasi. Tidak hanya warga Warakas, beberapa kecamatan di Jakarta Utara, kata Taufik, juga ada yang minta.