Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan, tengah mencari fakta dari rumor bahwa penyerangan tokoh-tokoh agama di sejumlah daerah dilakukan secara terorganisasi.
Wiranto menegaskan, kalau benar terorganisasi untuk kepentingan destabilisasi keadaan menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019, maka dalang penyerangan tersebut akan ditangkap.
“Akan dibongkar, kalau betul-betul itu berasal dari kelompok tertentu. Kami akan minta untuk ditindak sekeras-kerasnya, karena itu jelas tidak punya tanggung jawab terhadap misi kebangsaan Indonesia,” ujarnya seusai rakorsus di Kemekopolhukam, Jakarta Pusat, Jum’at (23/2/2018).
Ia mengatakan, pilkada dan pemilu adalah agenda masyarakat demkrotis, sehingga negara berkewajiban menjaga keamanannya.
Baca Juga: Korut Terkorup di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?
Wiranto mengungkapkan, pihaknya dan aparat penegak hukum tengah menyelidiki kasus-kasus penyerangan pemuka agama tersebut. Namun, hasil investigasi sementara belum bisa dipublikasikan.
“Tapi yang terpenting, penyerangan terhadap ulama, romo, pasator, dan juga rumah-rumah ibadah adalah mengganggu ketentraman dan bisa mengakibatkan merebaknya isu SARA,” tukasnya.
“Siapa pun yang melakukan itu, apakah perorangan, apakah kelompok, atau didalangi kelompok tertentu. ya kami berikan peringatan bahwa tindakan itu adalah tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum,” tegasnya.
Baca Juga: Sudah Gajian? Mal Ini Tawarkan Promo Menarik, Lho