Hibur Lansia, Panti Jompo Sediakan Penari Tiang

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 23 Februari 2018 | 14:27 WIB
Hibur Lansia, Panti Jompo Sediakan Penari Tiang
Para lansia tengah menonton pertunjukan penari tiang di Panti Jompo Fairmile Grange, Chirstchurch, Dorset, Inggris. [Metro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana panti jompo biasanya digambarkan teramat membosankan. Namun, gambaran itu tak didapatkan di Panti Jompo Fairmile Grange, Chirstchurch, Dorset, Inggris.

Pengelola panti tersebut, seperti dikutip Suara.com dari Metro.co.uk, Kamis (22/2/2018), menyewa para penari tiang (pole dancer) untuk menghibur para lansia.

Pertunjukan penari tiang itu tak lazim digelar di panti jompo. Biasanya, tarian serupa diadakan di klub atau diundang ke rumah secara private, karena termasuk pertunjukan seksi.

Sejumlah foto di panti itu menunjukkan para lansia benar-benar menikmati para penari yang hanya mengenakan bra serta celana pendek olah raga meliuk-liukkan tubuh di tiang.

Baca Juga: Ultah Pernikahan Ke-19, Kajol dan Ajay Devgn Gelar Pesta Mewah?

Pemerintah setempat sudah pernah menegur manajemen panti agar tak lagi menghadirkan para penari tersebut, karena dianggap “tak pantas”.

Namun, Izzy Nicholls, Direktur Operasi dan Kualitas Encore Care Homes—manajemen pengelola Fairmile Grange—menolak permintaan pemerintah.

“Para orang tua yang tinggal di Fairmile Grange, dan juga keluarga yang menitipkan mereka, meminta kami menggelar lebih banyak kegiatan bergaya modern,” tukasnya.

Ia mengatakan, penghuni panti sebelumnya sudah diberikan sejumlah tawaran hiburan yang hendak diadakan.

Izzy mengungkapkan, mayoritas penghuni panti, perempuan maupun laki-laki, bersepakat memilih penari tiang.

Baca Juga: Jokowi Dengar Curhat Sengketa Tanah di Setiap Daerah Kunjungannya

“Kami juga bangga mampu menentang stereotipe tentang penari tiang, dan bisa menghadirkan hiburan kepada para lansia yang progresif,” tuturnya.

Namun, anggota dewan kota, Peter Hall, tetap mengecam pertunjukan tersebut. Ia menilai, tarian seperti itu justru membuat para lansia tak terhibur.

“Tari tiang menurut saya bukan hiburan yang tepat untuk lansia. Kami lebih senang para lansia diberi aktivitas yang membuat cakrawala hidup mereka terbuka luas. Saya yakin, cakrawala berpikir para lansia itu tak mencakup tarian tiang,” sindirnya.

Pemilik klub tari tiang yang disewa panti, Katie Henry, menegaskan penarinya tak terlampau erotis saat melakukan pertunjukan di hadapan lansia.

“Ada beragam gaya tari tiang. Kami sudah diberikan penjelasan oleh manajemen panti, bahwa gaya tarian apa yang diinginkan mereka. Kami menampilkan tarian era 1950-an dan 1960-an, sesuai dengan masa-masa muda lansia di panti,” ungkapnya.

Katie menjelaskan, dirinya mau bekerja sama dengan panti jompo itu karena tak mau menerapkan kebijakan diskriminatif.

“Setiap orang, muda atau tua, berhak menentukan hiburan mereka sendiri. Kami justru bangga mampu menghibur para orang tua. Panti itu juga mendapat sambutan positif di media-media sosial,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI