“Yang saya sesalkan tidak ada upaya puskesmas untuk mendatangkan oksigen, kalau sudah habis ya habis saja, padahal pasien saat itu sangat membutuhkan,” tutur Anang.
Tak lama setelah itu, cairan infus juga habis. Pihak keluarga meminta kepada petugas, namun oleh petugas pihak keluarga dipersilahkan pulang dengan membawa surat rujukan ke dokter poly RSUD.
“Karena waktu itu hujan deras, keluarga pasien minta diantar menggunakan ambulans. Tapi petugas beralasan tidak ada sopir dan tidak ada bensin. Akhirnya pasien pulang naik ojek,” ungkap Anang.
Buruknya pelayanan Puskesmas Pamandegan membuat warga emosi dan nyaris mendatangi puskesmas tersebut.
Baca Juga: Ammar Zoni hingga Elly Sugigi Deklarasi Anti-Narkoba
Namun, hal itu bisa dicegah. Kepala Puskesmas Pamandegan, Syaeful Mubarok, belum menjawab konfirmasi awak media.