Disiksa, Warga Palestina Tewas dalam Sel Tahanan Israel

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 22 Februari 2018 | 17:55 WIB
Disiksa, Warga Palestina Tewas dalam Sel Tahanan Israel
Kerabat menangisi seorang pemuda Palestina dari keluarga Tamimi yang menjadi ikon pemuda perlawanan penjajahan Israel, tewas ditembak oleh serdadu Zionis di Tepi Barat, Rabu (3/1/2018). [Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Tahanan Palestina mengumumkan, seorang warga Palestina di Tepi Barat terbunuh setelah beberapa jam ditahan oleh pasukan Israel, Kamis (22/2/2018).

"Seorang warga Palestina bernama Yasin al-Saradih (33) meninggal beberapa jam setelah ditangkap di rumahnya di kota Jericho, sebelah timur Tepi Barat," demikian pernyataan resmi asosiasi itu yang dikutip Anadolu Agency.

Dalam pernyataan itu disebutkan, petugas dari pihak Israel mengabarkan kepada keluarganya bahwa Saradih tewas beberapa jam setelah penangkapan.

Lewat pernyataan itu, Asosiasi Tahanan Palestina mengungkapkan, keluarga Yasin menyampaikan Saradih tak memiliki keluhan atau penyakit apa pun.

Baca Juga: Polisi Segera Panggil Elvy Sukaesih Terkait Narkoba Dhawiya

Keluarga Saradih menyebut bahwa Saradih dipukuli oleh militer Israel dalam tahanan.

Sementara pemerintah Israel tak memberikan penjelasan apa pun mengenai masalah ini.

Sudah Biasa

Penyiksaan militer Israel terhadap warga Palestina yang ditahan, merupakan fenomena umum. Bahkan, mereka tak segan-segan menyiksa tahanan yang masih berusia anak-anak.

Sedikitnya 60 persen anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel mengalami penyiksaan fisik dan psikologis.

Baca Juga: Yogurt, Rahasia Orang Yunani Hidup Sehat dan Panjang Umur

Hal tersebut diungkapkan organisasi nonpemerintah Kelompok Tahanan Masyarakat Palestina, yang dikutip Anadolu Agency, Senin (12/2/2018).

Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengatakan bahwa anak-anak di bawah umur terkena "Penyiksaan fisik dan psikologis melalui beberapa cara, termasuk penahanan pada jam-jam malam dan pemukulan".

"Anak di bawah umur juga dikenai ancaman dan pengakuan yang diambil dari mereka di bawah tekanan; Mereka dijaga berjam-jam tanpa makanan atau minuman dan diinterogasi dalam waktu lama; Mereka juga menghadapi penghinaan langsung dan kata-kata cabul yang dilontarkan pada mereka." kata pernyataan itu lagi.

Pernyataan berdasarkan kesaksian dari tiga anak yang ditahan di Penjara Ofer di Tepi Barat.

Ketiga bocah itu ialah Mustafa al-Badan (17), Faisal al-Shaer (16) dan, Ahmed al-Shalalda (15).

Dalam kesaksiannya, mereka mengatakan dianiaya selama penahanan dan interogasi di tangan pejabat Israel.

Israel saat ini memenjarakan sekitar 6.500 warga Palestina, termasuk 350 anak-anak.

Termutakhir, Israel menahan seorang bocah perempuan berusia 16 tahun bernama Ahed Tamimi. Gadis cilik itu ditangkap dan ditahan setelah menampar satu tentara zionis, yang menembak sepupunya.

Ahed kekinian menjadi simbol perlawanan kaum muda Palestina terhadap penjajahan Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI