Survei Median: Demokrat Pilih Jokowi Ketimbang SBY

Kamis, 22 Februari 2018 | 16:35 WIB
Survei Median: Demokrat Pilih Jokowi Ketimbang SBY
Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu di Istana Merdeka. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam survei Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) menyebutkan Partai Demokrat lebih mendukung Joko Widodo untuk dicalonkan menjadi presiden di Pilpres 2019. Sementara dukungan ke ketua umum partainya sendiri, Susilo Bambang Yudhoyono tidak banyak.

Di pemilih Partai Demokrat, suara yang mendukung Jokowi lebih besar dibanding suara yang mendukung SBY.

Suara pemilih Demokrat mayoritas mendukung Presiden Joko Widodo untuk kembali maju sebagai calon presiden 2019 dibanding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan sebanyak 22,5 persen pemilih Partai Demokrat memilih Jokowi sedangkan 20,0 persen memilih Yudhoyono.

Baca Juga: Jokowi Benarkan Bertemu Mega di Istana Batu Tulis Bahas Pilpres

"Pemilih Demokrat ke Jokowi sebesar 22,5 persen, kemudian pemilih Partai Demokrat yang memilih Yudhoyono sebesar 20,0 persen dan yang memilih Diretur Eksekutif Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 17,5 persen," ujar Rico dalam jumpa pers rilis survei bertajuk 'Lampu Kuning untuk Jokowi dan Pergerakan Suara Para Penantang' di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Selain memilih Jokowi menjadi calon presiden yang akan maju di Pilpres 2019, pemilih Partai Demokrat juga menjatuhkan pilihannya kepada kandidat lainnya. Yakni yang memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 6,5 persen, yang memilih mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebesar 6,5 persen.

Kemudian pemilih Partai Demokrat yang memilih Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebesar 3,2 dan yang memilih Ketua Umum Partai Perindo sebesar 3,2 persen untuk maju di Pilpres 2019.

Rico menuturkan alasan suara pendukung Jokowi lebih besar di pemilih Partai Demokrat lantaran pemilih Demokrat masih mencari sosok yang tepat di Pilpres 2019.

"Sekarang pemilih lagi cari pemimpin yang tepat, karena AHY ini adalah sosok yang relatif, dari sisi senioritas tetap dibawah Pak Jokowi. Sehingga wajar saja dari 100 persen pemilihnya masih banyak pindah ke Jokowi. Yang patut dilihat brand Yudhoyono masih cukup kuat. (Suara) SBY dan AHY lebih tinggi kalau digabung," kata dia.

Baca Juga: Persiapan Pilpres, Zulkifli Hasan Temui Jokowi dan Undang Mega

Maka dari itu, Rico menambahkan pimpinan Partai Demokrat dan AHY harus meyakinkan AHY pantas maju di Pilpres 2019.

"Pimpinan Partai Demokrat dan AHY harus bisa meyakinkan konstituennya sendiri bahwa AHY lebih bagus dari Pak SBY," ucap Rico.

Lebih lanjut, Rico menambahkan ada pemilih dari tiga partai yang mayoritas mendukung Jokowi di Pilpres 2019 yakni pemilih dari Partai PDI Perjuangan, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Untuk pemilih PDI Perjuangan yang mayoritas memilih Jokowi sebesar 70,5 persen, pemilih Partai Nasdem sebesar 72,4 persen dan pemilih PKB yang memilih Jokowi sebesar 49,3 persen.

"Dari 100 persen pemilih PDI Perjuangan, ada 70,5 persen yang memilih Jokowi dan 29,5 persen di antaranya pemilih alternatif atau belum memilih Jokowi," tandasnya.

Survei digelar pada 1 sampai 9 Februari 2018 dengan mengambil 1.000 responden dengan margin of error sebesar +/-3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI