Suara.com - Buronan Polda Metro Jaya dalam kasus pornografi yang juga pentolan FPI, Rizieq Shihab, batal pulang ke Indonesia pada Rabu (21/2/2018) kemarin. Rizieq lebih memilih tetap berada di negara pelariannya, Arab Saudi.
Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) menilai kasus yang menimpa Rizieq seperti teka-teki.
"Ya kalau saya lihatnya bagaimana ya. Kayak teka-teki sih, saya bingunglah. ‘Mainan’ orang di atas, jadi tak bisa komentar apa-apa," ujar Lulung saat dihubungi Suara.com, Kamis (22/2/2018).
Menurut Lulung, Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga tidak bisa mencampuri persoalan hukum yang tengah menimpa Rizieq.
Baca Juga: Soal Isu Rebutan Penalti dengan Bale, Ini Komentar Sergio Ramos
"Pak gubernur kalau ada persoalan hukum tak bisa ngapa-ngapain juga dong. Nggak bisalah. Kalau memang (nantinya) salah ya salah. Ini kan persoalannya benar nggak Habib Rizieq salah. Kan belum tentu Rizieq salah," kata Lulung.
"Kan yang tahu (kasus Rizieq) penegak hukum, apakah ini persoalan politik atau kriminal, kan kami nggak tahu," politikus PPP itu, menambahkan.
Sebelumnya, Pendiri Presidium Alumni 212 Faizal Assegaf menganggap Anies tidak bisa melindungi warganya dalam menciptakan kedamaian dan kenyamanan.
"Faktanya, Anies dan Sandi tampak membiarkan Rizieq digoreng oleh isu-isu SARA dan politik destruktif. Sikap demikian tidak elok, kacang lupa kulit. Padahal mereka punya otoritas untuk menertibkan dan melindungi warganya," kata Faizal, melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com Rabu (21/2/2018).
Padahal, kata Faizal, pentolan FPI itu memiliki kontribusi besar menjadikan Anies dan Sandiga Salahuddin Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2017-2022.
Baca Juga: Tessa Kaunang dan Sandy Tumiwa Tersulut Emosi di Ruang Mediasi
"Mestinya Anies menggunakan kewengannya untuk membujuk Rizieq agar kembali ke Indonesia dengan cara-cara yang damai dan bermartabat," kata Faizal.