Syamsuddin mengaku setiap pekerja dibekali sistem keamanan untuk pekerja yangbdiberikan oleh kontraktor PT. Waskita Karya.
"Ya, kami sebelum kerja dikasih arahan, apa yang kami lakukan. Sama keamanan di lapangan juga diperhatikan (kelengkapan kerja)," kata Syamsuddin.
Syamsuddin mengatakan sedikit trauma dengan kecelakaan saat bekerja yang dialami rekannya tersebut.
"Ya, trauma sedikit, tapi kan ini ya musibah, mau gimana lagi kan," ujar Syamsuddin.
Baca Juga: Pekerja Bersihkan Sisa Robohan Penyanggah Cor di Proyek Becakayu
Hal sama diungkapkan Udin (34) pekerja proyek, menurutnya peristiwa kecelakaan ya g memakan korban luka - luka di proyek tol Becakayu membuat pekerja harus berhati - hati.
"Ya, nggak mau lagi terulang kaya gitu ya (kecelakaan pekerja). Inginnya kerja baik - baik saja. Tapi musibah kan nggak bisa dihindari," ujar Udin.
Menurut Udin, untuk.sementara proses pengerjaan proyek tol Becakayu dihentikan. Udin pun tak mengetahui sampai kapan proses pengerjaan kembali akan dilakukan.
"Ya, semenjak kejadian belum ada intruksi pengerjaan. Ya, kami nggak tahu sampai kapan, tunggu atasan saja kami," kata Udin.
Seperti diketahui, robohnya bekisting pierhead pengerjaan tol becakayu memakan 7 korban luka - luka. Yang kini dirawat di Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur.
Baca Juga: Kondisi Korban Robohnya Bekisting Pierhead Tol Becakayu Stabil
Adapun pihak kontraktor PT. Waskita Karya maupun Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) masih melakukan investigas mencari tahu penyebab robohnya penyanggah coran tersebut.