Suara.com - Para pekerja proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan Pandjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku akan lebih berhati - hati dalam pengerjaan proyek tersebut.
Salah satunya, Syamsudin (29) pekerja proyek kontraktor PT. Waskita Karya mengatakan selama 3 bulan bekerja belum ada kejadian seperti yang dialami rekannya yang mengalami kecelakaan atas robohnya penyanggah cor (Bekisting Pierhead).
"Ya, alhamdulillah selama saya di sini (kerja proyek tol Becakkayu) belum ada yang alamai kecelakaan. Tapi kejadian kemarin yang menimpa teman kami buat kami harus lebih hati-hati kerja," kata Syamsudin ditemui Suara.com di lokasi, Kamis (22/2/2018).
Syamsudin mengatakan dirinya bekerja di bagian paku bumi untuk tiang penyanggah. Berbeda dengan rekannya yang mengalami kecelakaan dibagian pengecoran. Tapi menurutnya resiko bekerja sama-sama berat.
Baca Juga: Pekerja Bersihkan Sisa Robohan Penyanggah Cor di Proyek Becakayu
"Kami beda bagian sama tim juga. Tapi resiko kerja sama beratnya mas. Ya, kami akan lebih hati-hati saja pokoknya ya," ujar Syamsudin.
Syamsudin menceritakan sistem bekerja, pengerjaan proyek tol Becakayu mulai bekerja setiap Jam 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Sementara itu, para pekerja isitirahat itu diberikan dua kali, yakni pukul 12.00 WIB dan pukul 18.00 WIB.
"Itu setiap dua kali istirahat selama satu jam. Tapi kami juga kalau ada intruksi lembur, ya kami lembur ikut atasan saja," ujar Syamsuddin.
Syamsuddin mengatakan peristiwa robohnya penyanggah cor baginya adalah musibah dan harus lebih berhati - hati dalam bekerja.
Baca Juga: Kondisi Korban Robohnya Bekisting Pierhead Tol Becakayu Stabil
"Ya, saya prihatin yang menimpa teman kami ini, ya musibah mau bagaimana lagi, lebih hati-hati sama fokus saja kerjanya mas," ujar Syamsuddin.