MUI Garut: Jangan Takut Teror Penyerangan Ulama

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 22 Februari 2018 | 01:01 WIB
MUI Garut: Jangan Takut Teror Penyerangan Ulama
Logo Majelis Ulama Indonesia. (MUI.or.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH Sirojul Munir menyatakan, para ulama atau umat Islam jangan takut terhadap isu teror penyerangan terhadap ulama. Menurutnya, isu tersebut sesat dan ingin merusak ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

"Jangan takut, dakwah tetap jalan, justru kalau itu (takut) terjadi, rencana propaganda mereka (pelaku teror) berhasil," kata Sirojul saat acara dialog bersama para ulama di Pendopo Kabupaten Garut, Rabu (21/2/2018).

Ia menuturkan, isu penyerangan ulama maupun pondok pesantren yang berkembang di masyarakat merupakan informasi bohong yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Menurut dia, aksi teror kepada para ulama itu merupakan rekayasa yang sengaja disebar untuk menciptakan suasana di lingkungan masyarakat tidak nyaman.

Baca Juga: Wakapolri: Kasus Penyerangan Kiai dan Ulama Mayoritas Hoaks

Untuk itu, KH Sirojul Munir menyarankan agar isu tersebut harus dilawan guna terjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Kami harus lawan hal seperti itu jangan sampai ikut-ikutan terpengaruh," katanya.

Ia mengungkapkan, isu penyerangan itu sengaja disebar untuk tujuan melemahkan kekuatan dan persaudaraan muslim, bahkan untuk menimbulkan keresahan bagi ulama dan para pengajar agama Islam.

Ia berharap seluruh muslim untuk bersatu dan bersama-sama menjaga keharmonisan umat serta berani untuk melawan segala teror yang meresahkan masyarakat.

"Seluruh umat Islam untuk bersama-sama mengahadapi teror tersebut," katanya.

Baca Juga: MUI: Penyerangan Tokoh Agama Membuat Jokowi Bingung

Sementara itu, Ketua MUI Kecamatan Cisurupan KH Cecep Jayakarama menambahkan, persoalan ancaman teror terhadap ulama harus ditanggapi dengan pikiran yang tenang dan terutama tidak terprovokasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI