Kisah Dibalik Ungkap 1,6 Ton Sabu

Siswanto Suara.Com
Rabu, 21 Februari 2018 | 14:13 WIB
Kisah Dibalik Ungkap 1,6 Ton Sabu
Ilustrasi: rilis barang bukti narkotika golongan I jenis sabu
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama menjalankan tugas, hampir tiap hari mereka memanfaatkan air laut untuk mandi. Saking seringnya bersentuhan dengan air asin, anggota polisi yang menderita gatal-gatal, sembuh.

Bahkan, ada pula anggota yang selama ini tidak pernah memasak sendiri, semenjak penyamaran itu, kini jadi bisa memasak.

Hari Valentine tiba. Belum ada tanda-tanda kapal yang dicari tiba. Untuk menghabiskan Valentine sekaligus hiburan, mereka merayakannya dengan makan malam bersama yang dipimpin AKBP Doni Alexander

Pada tanggal 15 Februari 2018, hasil koordinasi tim dengan sumber informasi serta koordinasi lintas sektor dengan Bea Cukai serta atas perintah Kasatgassus Polri Team berangkat menuju Batam.

Terpilih enam orang sebagai Tim Tindak yang berada di Kapal Bea Cukai yang dipimpin oleh Kompol Indra Wienny Panjiyoga. Kondisi anggota pada saat itu sebenarnya tidak fit betul. Soalnya, badan mereka kelelahan setelah melakukan penyelidikan kasus sabu seberat 239,7 kilogram serta penyamaran di Tanjung Lesung.

Setelah dilaksanakan press release oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di gedung promoter Polda Metro terhadap pengungkapan 239,7 kilogram, dibentuklah satgas gabungan Bareskrim Polri, Satgassus Polri, dan Polda metro Jaya.

Dengan semangat juang yang tinggi anggota melanjutkan penyelidikan dengan melaksanakan patroli laut, walaupun banyak anggota yang mual dan muntah.

Kelelahan mereka tiba-tiba terobati setelah kapal sampai di perairan Pulau Jemaja, Anambas, Kepulauan Riau. Seluruh anggota terjun ke air untuk menikmati indahnya laut. Ada cerita menarik, di balik keindahan Laut Anambas, ada banyak anggota yang terluka pada saat berenang. Tapi luka itu terobati ketika sudah menyantap kerang hasil berenang di tepian pantai.

Pada hari Senin tanggal 19 Februari 2018, tim surveillance udara yang dipimpin AKBP Audie Latuheru terbang dengan pesawat jenis latih untuk memantau pergerakan kapal di laut. Pada saat itu, ada salah satu anggota yang ikut sebagai tim teropong dan dokumentasi kapal. Rupanya, anggota team yang ikut itu baru pertamakali naik pesawat latih, anggota ini muntah sebanyak tiga kali. Pemandangan itu terekam di Go Pro AKBP Audie Latuheru

Setelah keluar titik koordinat kapal target pada tanggal 19 September 2018, Kasubdit 2 Dit Narkoba Polda Metro Jaya melakukan koordinasi dengan Bea Cukai untuk melakukan pengejaran. Dalam pengejaran itu, saking cepatnya speed boat Bea Cukai, sempat menyenggol kapal nelayan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI