Aas, perawat Puskesmas Labuan menepis tuduhan Toyibah. Ia mengatakan, pasien tak dibawa ke puskesmas, melainkan hanya pihak keluarga yang datang.
Selain itu, puskesmas juga tak memunyai ruang isolasi sehingga keberadaan Rohamah akan mengganggu pasien lain.
"Kami kan hanya puskesmas, tidak bisa menangani penyakit semacam itu. Solusinya sudah disampaikan ke keluarga, kalau dibawa ke puskesmas ini mau ditaruh di mana? mau ditaruh di belakang? kasihan pasien lain, kebauan," tukasnya.
Aas juga menepis tuduhan tak memberikan pinjaman ambulans. Ia menuturkan, sesuai prosedur, ambulans mereka hanya dibolehkan di wilayah Pandeglang.
Baca Juga: BJB Syariah: Industri Keuangan Syariah di Indonesia Potensial
"Ibunya lalu mengajukan mau ke Serang. Ambulans bisa dipakai, tapi harus dapat rujukan dulu dari RSUD Berkah. Batas ambulans kami hanya sampai Pandeglang," kilahnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan di bantenhits.com dengan judul "Ditolak Puskesmas Labuan karena Bau, Pasien Pembusukan Dubur Tergolek di Angkot"