Jokowi Tekankan Pentingnya Birokrasi Kekinian ke Calon Hakim

Rabu, 21 Februari 2018 | 12:18 WIB
Jokowi Tekankan Pentingnya Birokrasi Kekinian ke Calon Hakim
Presiden Joko Widodo memberikan pembekalan kepada 1.591 CPNS / Calon Hakim 2018 di Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/2/2018). (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo memberikan pembekalan kepada 1.591 CPNS / Calon Hakim 2018 di Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/2/2018).

Kepada para calon hakim ini, Jokowi mengingatkan pentingnya kekuasaan kehakiman, Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya untuk kemajuan bangsa.

Kemajuan sebagai bangsa ditentukan oleh pilar-pilar yang kuat dan kokoh, baik itu pilar kekuasaan legislatif, pilar kekuasaan eksekutif, maupun pilar kekuasaan yudikatif.

"Dan untuk menjadi pilar yang ‎kuat dan kokoh, kepercayaan adalah kunci. Kepercayaan dari rakyat, kepercayaan dari para pencari keadilan, kepercayaan dari dunia internasional," kata Jokowi.

Baca Juga: Hakim Ingin Ahok Hadiri Sidang Cerai

Dia menuturkan, sebagai negara besar pemerintah sekarang sedang berusaha keras untuk melakukan lompatan lompatan kemajuan agar tak ketinggalan dari negara-negara lain.‎

Pada tahun ini misalnya, anggaran pembangunan infrastruktur lebih dari Rp400 triliun, diperkirakan selama lima tahun ke depan dibutuhkan anggaran sebesar Rpp5.400 triliun.

Anggaran sebesar itu‎ untuk membangun pelabuhan, bandara, jalan, jalan tol, pembangkit listrik, waduk, dan lainnya.

"Tahun ini pemerintah akan membangun jalan sepanjang 865 km, enam Airport atau Bandara, 15 pelabuhan, 54.000 hektare jaringan irigasi baru dan lebih dari 6.000 unit rumah susun," ujar dia.

Tahun 2019 nanti baru dimulai pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai pilar utama. Menurut dia, dunia berubah dengan cepat seiring revolusi industri.

Baca Juga: Artis Kena Narkoba, Christine Hakim: Saya Bukan Mama Dedeh

"Inilah yang harus kita antisipasi, perubahan cepat ini berbasis digitalisasi, komputing power, dan data analytics. Pengaruh revolusi industri 4.0 ini akan melanda seluruh kehidupan masyarakat dan juga institusi negara, semua negara tidak bisa membendung ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI