Suara.com - Wakil Sekjen DPP PPP Ahmad Baidowi mengakui, belum mengajukan nama bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo sebagai peserta petahanan Pilpres 2019.
PPP hanya mengusulkan kriteria-kriteria persona yang dianggap cocok mendampingi Jokowi bertarung dalam pentas kontestasi politik lima tahunan tersebut.
"Pak Romy (Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy) diisukan akan jadi cawapres Jokowi, ya biasa saja, itulah politik. Tapi PPP sampai saat ini belum menentukan siapa pendamping Pak Jokowi," kata Baidowi di DPR, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Namun, PPP menyarankan supaya Jokowi menggandeng sosok yang bisa melengkapi kekurangannya, sehingga bisa menaikkan persentase elektabilitas.
Baca Juga: Tak Ingin Lagi Dicegat Paspampres, Ini Harapan Anies di AG 2018
Kriteria yang diusulkan PPP, pertama yaitu seorang muslim dari kalangan santri. Menurut Baidowi, santri akan membantu Jokowi meraup suara muslim tradisional yang selama ini susah didapatkan Jokowi.
"Kenapa? karena Pak Jokowi ini dari kelompok nasionalis. Nasionalis itu dengan Islam tradisional dari dulu selalu berkoalisi," ujar Baidowi.
Tidak cukup sekadar santri, sosok itu juga harus memiliki kualitas yang keilmuan yang mumpuni, khususnya mengenai wawasan kebangsaan dan pemahaman ekonomi, infrastruktur, yang notabane merupakan domain wapres.
PPP juga mengusulkan, calon sosok pendamping Jokowi juga mesti dari perwakilan anak muda atau yang masih berusia muda.
"Ini untuk mengamankan pemilih milenial yang kira kira 40 persena pada Pemilu mendatang. Baik itu yang berusia muda, ataupun berjiwa muda, paling tidak muda itu ada dua kategori," tutur Baidowi.
Baca Juga: Toni Kroos Jadi Buruan Utama MU di Musim Panas 2018
"Terkahir, kami minta Cawapresnya pak Jokowi harus berintegritas, jujur, amanah, tidak korupsi. Kami sudah coba mensimulasikan nama nama yang bisa memenuhi kriteria-kriteria tersebut," tambah Baidowi.