Suara.com - Robohnya tiang pancang proyek tol Bekasi Cawang- Kampung Melayu atau Becak Kayu di Jalan DI. Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur hanya satu dari 10 proyek di Jakarta mengalami kecelakaan. Korban berjatuhan akibat kecelakaan proyek itu selama 4 bulan terakhir.
Suara.com merangkum peristiwa kecelakaan-kecelakaan tersebut sejak Oktober 2017.
Pada 17 Oktober 2017, ada pergeseran portal gentry crane di area proyek light rail transit ( LRT) Kelapa Gading, Jakarta Utara. Peristiwa itu menyebabkan alat berat itu roboh.
Peristiwa itu terjadi saat dilakukan uji angkat beban di Jalan Kelapa Nias Raya, Kelapa Gading. Sebuah ruko berlantai dua tempat berjualan bunga pun tertimpa.
Baca Juga: Menteri BUMN akan Evaluasi Proyek Jalan Tol Becakayu
Masih di tahun yang sama, 3 November 2017, dinding material beton proyek Mass Rapit Transit (MRT) terjatuh di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan. Beton menimpa sepeda motor hingga ringsek.
Peristiwa itu terjadi saat pemasangan OCS Parapet dengan beban 3 ton menggunakan crane truck berkapasitas 10 ton. Posisi pemasangan di atas deck girder proyek MRT Jakarta di Jalan Wijaya II pada pukul 21.00 WIB. Saat jatuh beton itu sempat tertahan oleh crane truck dan parapet yang telah terpasang.
Di bulan yang sama, 15 November 2017, beton proyek Light Rail Transit ( LRT) jatuh di Jalan MT Haryono dekat Stasiun Cawang, Jakarta Timur.
Beton itu jatuh dari pinggiran jalan pengeboran tiang LRT ke jalan alternatif. Tidak ada korban jiwa dalam peristwa itu, tapi sebuah mobil ringsek tertimpa.
Sehari setelah itu, 16 November 2017, rambu variable message sign (VMS) terjatuh di ruas Tol Jakarta -Cikampek KM 15. Kejadian pukul 00.00 WIB di Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek dan tak ada korban jiwa.
Baca Juga: Buntut Ambrol Tol Becakayu, Proyek Tol se-Indonesia Dihentikan
Faktor teknis yang menyebabkan VMS jatuh. Pemindahan VMS tersebut merupakan konsekuensi dari pengerjaan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.