"Cukup sekali Novel menjadi korban serangan secara fisik. Jangan lagi diberikan beban untuk membuktikan dan mencari pelakunya. Akal sehat dan rasa kemanusiaan kita tidak bisa menerima jika justru korban yang disalahkan ketika pelaku belum ditemukan," ucap Febri.
Lebih lanjut, Febri pun mengungkapkan bahwa Novel juga mengharapkan agar apa yang menimpanya baik serangan secara fisik, tuduhan-tuduhan, dan fitnah yang selama ini beredar hingga pelaku yang belum ditemukan tidak membuat surut kolega yang bekerja dalam pemberantasan korupsi.
"Karena jalan yang kita pilih ini memang sangat berisiko dan tidak mudah. Meskipun Novel mengatakan telah memaafkan pelakunya, namun agar hal yang sama tidak terjadi pada orang-orang lain yang bekerja dalam upaya pemberantasan korupsi, maka kita perlu bersama-sama terus mengingatkan agar pelaku bisa ditemukan dan diproses secara hukum," ujarnya. [Antara]