Pesawat Iran Jatuh, 66 Penumpang dan Kru Tak Ada yang Selamat

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 18 Februari 2018 | 16:36 WIB
Pesawat Iran Jatuh, 66 Penumpang dan Kru Tak Ada yang Selamat
Sebuah pesawat ATR-72 milik Maskapai Iran Aseman di Bandara Dubai. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah pesawat milik Maskapai Iran Aseman Airlines jatuh di sebuah kawasan Iran bagian selatan, Minggu (18/2/2018). Sebanyak 66 penumpang dan kru yang ada di dalam pesawat tidak ada yang selamat.

Dikutip dari Independent, informasi tersebut disampaikan oleh juru bicara maskapai, Mohammad Taghi Tabatabai, kepada sebuah televisi nasional Iran, Minggu. Tabatabai mengatakan, pesawat itu membawa 60 penumpang, termasuk diantaranya seorang anak kecil, dan enam kru.

Sang juru bicara menyebut, pesawat jenit ATR-72 itu jatuh di Gunung Dena, yang memiliki ketinggian 440 meter di atas permukaan laut. Pesawat yang ditenagai dua mesin turboprop itu jatuh di daerah Semirom, yang berjarak sekitar 620 kilometer sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran.

Informasi serupa disampaikan kepala departemen layanan darurat Iran, Pir Hossein Kooviland, kepada kantor berita Iran, Fars. Pesawat itu tengah melakukan penerbangan dari Teheran menuju kota kecil Yasuj yang terletak di Provinsi Isfahan.

“Pesawat ini jatuh di kawasan Semirom dan seluruh personel darurat langsung merespon. Pesawat dinaiki 50 hingga 60 penumpang,” tutur Kooviland seperti dikutip News.com.au.

Sementara itu, juru bicara departemen layanan darurat, Motjaba Khaledi, mengatakan kepada kantor berita ISNA bahwa pihaknya sudah mengirimkan helikopter ke lokasi jatuhnya pesawat.

“Lokasi tersebut adalah kawasan pegunungan, maka tidak mungkin untuk mengirimkan ambulans,” ujarnya.

Organisasi Bulan Sabit Merah juga sudah menurunkan personelnya ke lokasi. Saat pesawat jatuh, lokasi dalam kondisi berkabut.

Hingga kini, belum diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat. Pihak berwajib mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

Berpuluh-puluh tahun lamanya dikungkung sanksi, armada pesawat komersial Iran kian menua dan amat sulit melakukan peremajaan. Hal ini dituding jadi penyebab kerap terjadinya kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir. 

Namun, menyusul penandatanganan perjanjian kompromi nuklir dengan negara-negara barat pada tahun 2015, Iran langsung melakukan pembelian armada pesawat komersial dari perusahaan pembuat pesawat Airbus dan Boeing. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI