Retno Marsudi, Tamu Terakhir Kota Terlarang Kekaisaran Cina

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 16 Februari 2018 | 11:26 WIB
Retno Marsudi, Tamu Terakhir Kota Terlarang Kekaisaran Cina
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menlu menghentikan langkahnya sejenak untuk melepas syal dan peci hitamnya sebelum disambut Perdana Menteri Cina Li Keqiang.

PM yang didampingi Menlu Cina Wang Yi dan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian beserta rombongan, mempersilakan Retno duduk di sampingnya.

"Kami berterima kasih atas kunjungan ini," ujar Li menyambut tamunya di ruang kerjanya tersebut.

Ia lalu menjelaskan bahwa kantornya sebenarnya sudah tutup sepekan menjelang Tahun Baru Imlek itu.

Baca Juga: Mkhitaryan: Arsenal Akan Tetap Serius di Leg Kedua

"Biasanya kami tidak menerima kunjungan. Tapi (tidak seperti biasanya) karena Indonesia mitra terpenting kami," kata pria yang mulai menjabat kepala pemerintahan Cina sejak 15 Maret 2013 itu.

Boleh jadi Retno merupakan tamu kenegaraan terakhir Istana Kekaisaran menjelang pergantian tahun, sesuai dengan penanggalan tradisional Cina melalui pengistimewaan yang ditunjukkan oleh PM Li itu.

Retno pun membalasnya dengan ucapan terima kasih atas sambutan orang kedua di struktur pemerintahan Cina tersebut.

"Di negara kami juga ada perayaan Imlek. Hari Raya Imlek di negara kami juga menjadi hari libur," ujarnya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kanan) mendengarkan pernyataan koleganya, Menlu RI Retno LP Marsudi, mengenai hasil Pertemuan Ke-3 Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (JCBC) Cina-Indonesia kepada pers di Beijing, Jumat (9/2) malam. Selain menyusun agenda peningkatan kemitraan kedua negara, JCBC juga membahas isu-isu regional dan global, mulai dari persoalan di Myanmar, Laut China Selatan, Semenanjung Korea, hingga Palestina. [ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/pd/18]

Baca Juga: 15 Tahun Pascakematian Dolly si Domba Kloning, Kemudian Manusia?

Langkah strategis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI