Bertapa di Tengah Keramaian, 43 Orang Dicap Ikut Aliran Sesat

Reza Gunadha
Bertapa di Tengah Keramaian, 43 Orang Dicap Ikut Aliran Sesat
Pemimpin sekaligus pemilik rumah kelompok yang diduga menerapkan ajaran aliran sesat, Andi Rodiyono (kanan), saat menjawab pertanyaan polisi di Mapolsek Pedurungan, Semarang, Rabu (14/2/2018) malam. [JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S]

Kami berusaha selama satu tahun ini tidak berinteraksi dengan dunia luar. Setelah itu, baru bisa, jawab Andi

Setelah didata polisi, para warga peserta ritual itu rencananya akan dipulangkan ke asalnya masing-masing.

Anak Tak Boleh Sekolah

Kapolsek Mulyadi kepada Semarangpos—jaringan Suara.com, menyebutkan penggerebekan terhadap rumah yang dijadikan kegiatan bertapa itu berawal dari laporan warga sekitar dan juga beberapa orang yang resah karena anggota keluarganya terlibat dalam kelompok tersebut.

“Ada yang melapor ke kami, kalau salah satu anggota keluarga terlibat dalam kelompok ini. Setelah terlibat mereka sulit ditemui, bahkan rumah itu selalu tertutup rapat,” tutur Mulyadi.

Baca Juga: Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang

Mulyadi menambahkan, berdasarkan keterangan warga sekitar, kegiatan di rumah yang diketahui milik Andi Rodiyono (63) itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.

Selama berkegiatan bersama, rumah selalu tertutup dan para penghuninya jarang keluar.

Sementara itu, Andi yang dihadirkan ke Mapolsek Pedurungan mengaku bahwa kelompoknya tidak mempraktikan ajaran aliran sesat.

Ia mengatakan, kelompoknya berkumpul hanya untuk menggelar kegiatan diskusi.

“Tidak ada apa-apa. Kami hanya berkumpul dan berdiskusi membahas persoalan kehidupan,” tuturnya.

Baca Juga: Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK

Meski demikian, yang menjadi persoalan bagi warga sekitar adalah karena kegiatan kelompok itu sangat mencurigakan.