Banjir Semakin 'Genit', Tak lagi Ada Celetukan Anies dan Sandiaga

Jum'at, 16 Februari 2018 | 08:21 WIB
Banjir Semakin 'Genit', Tak lagi Ada Celetukan Anies dan Sandiaga
Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan meninjau Sungai Ciliwung di Kalibata, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2018). [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada banjir terbaru, Kamis (15/2/2018), sebanyak 100 rukun warga tersebar di 37 kelurahan Jakarta terdampak banjir dari curah hujan yang deras.

Sebaran titik banjir dan genangan di Jakarta Timur ada 11 RW yakni Cakung Barat; Jatinegara 1 RW; Kayu Putih 2 RW; Pulo Gadung 2 RW; Pulo Gebang 1 RW; Rawa Terate 1 RW; dan, Rawamangun 2 RW.

Sementara di Jakarta Pusat ada 9 RW, yakni Cempaka Putih Barat 1 RW; Cemapak Putih Timur 4 RW; Johar Baru 1 RW; Kartini 1 RW; Kramat 1 RW; dan, Paseban 1 RW.

Wilayah Jakarta Selatan ada 56 RW yang tergenang banjir, yakni Cengkareng Barat 3 RW; Duri Kepa 5 RW; Duri Kosambi 1 RW; Jati Pulo 1 RW; Jelambar Baru 1 RW; Kalideres 2 RW; Kamal 9 RW; Kapuk 14 RW; Kedoya Utara 1 RW; Kembangan Utara 1 RW; Rawa Buaya 2 RW; Tegal Alur 15 RW; dan, Wijaya Kesuma 1 RW.

Baca Juga: Diet Selalu Gagal? Bisa Jadi Gara-gara Makanan Ini

Sedangkan genangan air di Jakarta Utara ada 24 RW yakni, Ancol 1 RW; Kamal Muara 2 RW; Kapuk Muara 1 RW; Kelapa Gading Barat 1 RW; Kelapa Gading Timur 5 RW; Lagoa 1 RW; Pegangsaan Dua 8 RW; Penjaringan 2 RW; Sungai Bambu 2 RW; dan Sunter Jay 1 RW.

"Banjir dan genangan disebabkan oleh drainase perkotaan yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Hujan lebat menyebabkan aliran permukaan melebihi kapasitas pengaliran drainase. Banjir dan genangan saat ini lebih cepat surut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Jakarta makin rentan banjir karena terkait dengan terbatasnya kawasan resapan air. Pembangunan yang masif dengan kondisi permukaan yang kedap air tak berimbang dengan terbatasnya resapan air serta konservasi tanah.

Akibatnya, kata dia, 85 persen curah hujan yang jatuh di wilayah Jakarta dikonversi menjadi aliran permukaan. Hanya sekitar 15 persen yang tertahan di permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.

”Itulah yang menyebabkan setiap hujan deras sering timbul banjir dan genangan. Ke depan perlu diperbanyak pembangunan embung, sumur resapan, danau mini, biopori, restorasi anak-anak sungai, taman sebagai resapan air dan lainnya,” katanya.

Baca Juga: Stres Hilang, Netizen Jadikan Banjir Bahan Bercandaan

Sepekan banjir sebelumnya, Senin (5/2), Sebanyak 11 ribu orang lebih menjadi korban. Sementara 6.000-an orang di antaranya mengungsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI