Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengenang masa mudanya ketika menunggu jawaban beasiswa di luar negeri. Hasil beasiswa diterima atau tidak, kata Anies, dikirimkan melalui surat yang dibawa oleh pengantar pos.
Hal ini dikatakan Anies saat menyampaikan kata sambutan di acara grand launching penerbitan prangko Asian Games 2018 di Gedung Pos Ibu kota, Jalan Lapangan Banteng Utara, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018).
"Saya sering (menggantungkan), nasib saya ditentukan oleh amplop itu. Saya daftar beasiswa Fulbright. Setiap pulang dari kantor, pulang ke rumah, saya selalu lihat sudah datang belum suratnya," ujar Anies.
Pada tahun 1997, Anies menerima beasiswa Fulbright dari Aminef untuk melanjutkan kuliah master dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park di Amerika Serikat.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Program Padat Karya Tunai di Sulawesi Selatan
Anies masih ingat saat petugas yang mengantarkan pos selalau menggunakan motor berwarna oranye.
"Kedatangan motor yang suaranya khas itu adalah sesuatu yang kita punya pengalaman itu," kata Anies.
Anies kemudian bercerita suka mengumpulkan prangko bekas ketimbang harus membeli di toko buku.
Ia menjelaskan, surat menyurat merupakan bagian hidupnya kala itu. Tetapi, perkembangan teknologi dan banyaknya sosial media membuat surat menyurat sudah tidak populer lagi bagi anak masa kini.
"Bagi millenial itu cerita sejarah. Bagi kami itu pengalaman pribadi," kata Anies.
Baca Juga: Jenguk Fachri Albar, Ini yang Dibawa Renata Kusmanto
Hari ini, PT Pos Indonesia meluncurkan prangko seri Asian Games 2018. Hal ini dalam rangka mendukung pemerintah menyukseskan pesta olahraga terbesar di Asia yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali.