BIN Deteksi Sejumlah Isu Berbahaya di Tahun Politik 2018 dan 2019

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 15 Februari 2018 | 13:42 WIB
BIN Deteksi Sejumlah Isu Berbahaya di Tahun Politik 2018 dan 2019
Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi Budi Gunawan [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di Jakarta, Kamis (15/2/2018), mengimbau masyarakat untuk mewaspadai isu menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di tahun politik jelang pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

"Kami di BIN dan seluruh jajaran intelijen kan sudah memprediksi, mendeteksi bahwa di tahun politik ini, 2018 sampai 2019, akan marak nanti kampanye hitam, yang wujudnya isu-isu yang dimunculkan antara lain isu PKI, isu agama dan isu SARA," kata Budi Gunawan usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Terutama terkait beberapa kejadian kekerasan terhadap umat beragama di sejumlah daerah akhir-akhir ini, Budi mengatakan ada pihak-pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta dengan tujuan memecah belah persatuan masyarakat Indonesia.

"Kasusnya beda-beda, ada pihak-pihak memang, seperti yang tadi kami sampaikan bahwa ini tahun politik, isu tersebut dipelintir, digunakan sebagai alat 'hoax' melalui sarana media sosial, sehingga membuat suasana menjadi resah," tambahnya.

Dengan adanya pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di 171 daerah, yang tahapannya bersinggungan dengan tahapan pelaksanaan pemilihan umum anggota legislatif serta pemilihan presiden-wakil presiden, maka kepentingan politik kelompok tertentu akan masif muncul.

Oleh karena itu, Budi Gunawan mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan bijak dalam menggunakan media sosial, supaya tidak mudah menghasut dan terhasut dengan isu-isu tersebut.

"Masyarakat harus lebih waspada, lebih peka. Jangan mudah terpolitisasi, terprovokasi, terhasut, sehingga terseret dalam permainan itu. Kepada masyarakat juga jangan mudah terpancing, jadi harus jernih," ujar Budi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI