Mutiara adalah anak termuda Emma yang ikut tewas di tangan Abi—ayah tirinya. Patria mengenal baik sosok bocah SD tersebut.
”Dia anak yang ceria dan periang. Sore-sore sering main di depan rumah saya, bareng anak-anak kecil yang lain,” ujar Patria.
Rumah Patria memang berhadap-hadapan dengan rumah Emma dalam kompleks tersebut.
Patria mengakui sangat sedih. Ia tak habis pikir, kenapa Efendi tega membunuh Tiara.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Periksa 8 Penyebab Sering Kesemutan
“Tiara itu kan masih anak-anak sekali. Kenapa sampai tega ikut dibantai? Masa depannya masih panjang. Memang keji pembunuhnya itu,” sesalnya.
Ia menuturkan, akan merindukan Tiara yang biasa bermain di depan rumah dan kerap menyapanya saat akan pergi bersekolah pada pagi hari.
“Saya pasti rindu ya. Orang setiap hari lihat dia bermain di depan rumah sambil bercanda dan ketawa-ketawa. Suka main sama saya juga,” ujarnya.
Nova Ingin Bekerja
Nova—kakak Tiara—dikenal sebagai sosok yang baik dan gadis pendiam oleh teman-temannya semasa SMP.
Baca Juga: Pochettino: Tottenham Lebih Pantas Menang ketimbang Juventus
"Anaknya kalem, baik pokoknya nggak neko-neko deh," kata Hilmi, teman Nova, yang ikut tahlilah di kediaman korban, Selasa malam.