Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno ikut menanggapi retaknya ruas jalan yang terletak di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur.
Sandiaga menuturkan retakan tersebut terjadi karena ada patahan yang sebelumnya sudah diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
"BMKG mengatakan bahwa salah satu kewaspadaan yang harus kita tingkatkan adalah di sekitar wilayah Jatinegara itu atau wilayah yang dekat dengan Berlan ya, diprediksi ada patahan atau ada patahan yang selama ini tidak aktif," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Ruas jalan tersebut retak sepanjang 100 meter, tepat di Jalan Kesatrian X, RT 12 RW 03 Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman.
Sandiaga menuturkan, patahan tersebut merupakan sesar yang berada di bagian dalam.
"Mereka (BMKG) lihat data dari tahun 1916 pergerakan dan data-data baik sinyal S maupun sinyal P di patahan tersebut, baru dibicarain kemarin, hari ini (terjadi), patahannya di bawah, ya sesar, di dalam. Dan ini yang mereka cermati dan saya diberikan laporan untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah sana," kata dia.
Kata Sandiaga, ada dua resiko karena adanya patahan jalan tersebut. Pertama yakni berdampak gempa dan kedua berdampak pergerakan konstruksi gedung yang ada di sekitar patahan jalan tersebut.
"Satu adalah gempa, nomor dua adalah tentunya pergerakan-pergerakan khususnya yang berkaitan konstruksi dan gedung yang berada di sekitar patahan tersebut. Seperti kita lihat di Taipei, gempanya hanya 6,4 SR, dibandingkan dengan kemarin 6,1 SR tapi banyak sekali dampaknya, karena itu berada di patahan tersebut, di gedung tersebut," ucap Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan Pemerintah Provinsi Jakarta akan meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi adanya patahan tersebut.
"Karena kami punya golden period, setiap ada gempa kalau itu 200 km kira-kira kita punya waktu 20 detik. Jadi SOP-nya apa saja yang perlu dicermati oleh Pemprov DKI dan masyarakat Jakarta harus mengetahui. Nah, mengenai patahan ini yang selama ini tidak terlalu aktif dan tidak terlalu dipantau kita harus sekarang apalagi kejadian seperti ini kami berkoordinasi," tandasnya.