Suara.com - Pemicu tawuran antar kelompok di Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur yang menewaskan siswa Sekolah Dasar berinisial MR (13) dan rekannya DK (14) karena saling ejek di media sosial, Facebook.
Buntut dari saling ejek tersebut, anak-anak yang berasal dari kelompok berbeda itu akhirnya terlibat tawuran di jalanan.
"Penyebabnya dari FB (Facebook) saling ejek-ejekan, kemudian berakhir dengan turun ke lapangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (13/2/2018).
Menurut Argo, dua kelompok yang bertikai itu memang saling kenal. Namun, Argo tak menjelaskan secara rinci isi ejekan yang menyebabkan tawuran antar kelompok itu pecah.
Baca Juga: Gatot Brajamusti Rindu Kumpul dengan Istri dan Anak
"Intinya itu saling ejek aja. Makanya yang tadi saya sampaikan media sosial tolong jangan digunakan untuk tidak baik, tolong dimanfaatkan secara baik," kata dia.
Dalam kasus tawuran ini, polisi telah menetapkan tiga anak sebagai tersangka. Mereka yakni RK (16), AT (16) dan T (14). Polisi juga masih mengembangkan kasus tersebut untuk mencari pelaku lain yang terlibat dalam tawuran yang menewaskan dua korban jiwa.
Aksi tawuran itu yang menewaskan anak-anak di bawah umur terjadi, Minggu (11/2/2018) pagi. Awalnya tawuran itu terjadi di Jalan Gudang Air, RT 1, RW 2, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Setelah itu, terjadi pengejaran hingga ke Jalan Puskesmas.