Eks HTI Bersikeras Tak Ada Politisasi Agama dalam Pilgub DKI 2107

Selasa, 13 Februari 2018 | 14:59 WIB
Eks HTI Bersikeras Tak Ada Politisasi Agama dalam Pilgub DKI 2107
Juru bucara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto mengatakan bahwa pemilihan Kepala Daerah serentak 2018 adalah ajang pertarungan ide untuk para calon pemimpin yang dipilih oleh masyarakat.

"Ini kan pertarungan mulai dari ide sampe political strugle, kita ini sudah melewati begitu banyak presiden dan melihat sosok mereka dan hasilnya seperti apa. Dari itu kita melihat satu pikiran yang bijak, dari apa yang sering anda dengarkan tentang syariah dan khilafah, harus dipandang dalam kerangka bagaimana pengaturan yang baik karena ada argumen dan dasarnya," kata Ismail dalam diskusi bertemakan Peran Umat Islam dan Generasi Muda Dalam Menyongsong Pilkada Damai 2018," di D'Hotel, Jalan Guntur, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2018).

"Dalam era kebebasan semestinya ini dipandang dari kebebasan itu dan aspirasi itu, dipandang sebagai sesuatu yang waja," ujar Ismail menambahkan.

Ismail menilai apa yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta lalu memang penuh dengan pro dan kontra ditengah masyarakat. Namun Ismail bersikukuh mengeklaim tidak ada kaitannya dengan politisasi agama maupun anti terhadap pancasila dengan aksi demonstrasi dari berbagai organisasi kemasyarakatan Islam.

"Apa yang salah dengan pilkada kemarin ?212 ? Terjadi huru hara ? Tidak kan. Tapi coba liat reaksinya dan anti kebhinekaan seolah mereka antipancasilais yang memunculkan ketidakadilan baru. HTI dibubarkan, apa salah kami? Tunjukan apa? Mendakwahkan khilafah ? Khilafah ajaran islam kok, terus dimana freedom of speech," ujar Ismail.

Ismail merasa optimis pilkada serentak 2018 akan berjalan dengan damai.

"Jadi saya percaya pilkada kita ini damai, pilkada DKI kan di framming jadi contoh buruk karena ada yang tidak menerima kekalahan. Kalau ada sebut tolak pemimpin kafir ya karena Al-Quran mengajarkan gitu," kata Ismail.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI