Analis Ingatkan Tak Gerakkan Massa dengan Agama di Pilkada 2018

Selasa, 13 Februari 2018 | 13:44 WIB
Analis Ingatkan Tak Gerakkan Massa dengan Agama di Pilkada 2018
Diskusi 'Peran Umat Islam dan Generasi Muda Dalam Menyongsong Pilkada Damai 2018' di D'Hotel, Jalan Guntur, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2018). (suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik Universitas Paramadina Zainul Maarif mengingatkan politisi tidak menggerakkan massa dengan isu agama. Menurut dia itu bahaya.

Zainul menengok Pilkada DKI Jakarta lalu. Salah satu pasangan calon menggerakkan massa dengan isu agama. Saat Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Paling tidak di tahun lalu ada pilkada DKI yang mana di situ agama menjadi motor yang menggerakan massa," kata Zainul dalam diskusi 'Peran Umat Islam dan Generasi Muda Dalam Menyongsong Pilkada Damai 2018' di D'Hotel, Jalan Guntur, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2018).

Saat Pilkada DKI Jakarta ada berbagai aksi demonstrasi dengan berbagai nama. Inti demo itu menuntut penegak hukum memenjarakan Ahok karena dituduh menodai agama. Akhirnya, Ahok jadi tersangka penodaan agama dan divonis penjara. Sementara itu Anies dan Sandiaga menang Pilkada DKI Jakarta.

Baca Juga: MUI: Bicara Politik di Masjid Tak Bermasalah

"Intinya agama dijadikan kekurangan untuk menjungkalkan seorang kandidat dan mengangkat kandiat lain," tambah Zainul.

Zainul berharap politisasi agama tidak terjadi dalam menyambut Pilkada 2018 ini.

"Politisasi agama semacam itu potensial untuk dibawa ketempat lain di 171 daerah. Tapi kami berharap itu tidak terjadi," Zainul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI