Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima Kunjungan Kehormatan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Inklusi Keuangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Rombongan United Nations Secretary General's Special Advocate (UNSGSA) for Financial Inclusion itu dipimpin Ratu Belanda Maxima.
Selain Ratu Maxima, terdapat juga Direktur UNSGSA Eric Duflos; Spesialis Program UNSGA Nancy Widjaja; Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol; dan, Sekretaris Pribadi Gabriella Sancisi.
Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi sejumlah Menteri, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan lainnya.
Baca Juga: Cerita Rianti Cartwright Makan Daging Mentah di Film Bayi Gaib
Pertemuan ini membahas masalah sistem keuangan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat, bahkan sampai tingkat bawah secara mudah.
"Kami ingin semua orang itu bisa mengakses ke perbankan dan akses ke sektor keuangan yang ada secara sederhana dan cepat. Semuanya, seluruh masyarakat bisa masuk ke sistem keuangan kita atas informan, itu saja yang dibicarakan tiga kali ketemu," kata Jokowi seusai pertemuan.
Dia menjelaskan, ada dua permasalahan yang harus diperbaiki agar Inklusi keuangan di Indonesia bisa tumbuh lebih pesat.
"Jadi yang paling penting itu, adalah satu penyederhanaan sistem, itu penting sekali. Ini kunci, harus kita perbaiki," ujar dia.
Selain itu, lanjut Jokowi, perlu kebijakan yang memudahkan perizinan. Sebab di Indonesia sistem perizinan telalu berbelit-belit.
Baca Juga: Tangerang Akan Kirim Air Bersih ke Jakarta Sampai 2038
"Dua hal ini kalau kita selesaikan, akan mempercepat Inklusi keuangan kita.cepat sekali," tandasnya.