"Saya ajak saudara saya ikut. Untuk bantu gendong putri saya disini. karena masih butuh asi kan dua - duanya," ujar Desi.
Sampainya di Jakarta, Desi bersama saudaranya langsung menuju ke Rumah Sakit Dharmais sekitar pukul 15.00 WIB. Ternyata Rumah Sakit Dharmais tak menerima pasien Serafina dengan alasan administrasi dan Serafina masih di bawah umur satu tahun.
"Itu kami datang ke Rumah Sakit, Dharmais tidak diterima anak saya. Karena Serafina masih dibawah umur satu tahun. Rumah sakit menerima anak yang diatas umur satu tahun," ujar Desi.
Mendengar pihak rumah sakit seperti itu, Desi sempat putus asa dan menangis. Lantaran harus mau mengadu kemana lagi. Karena di Jakarta, Desi tidak memiliki keluarga.
Ketika itu, waktu semakin malam, Desi tak memiliki tempat tinggal di Jakarta dan membawa kedua putrinya yang masih berumur empat bulan. Sehingga mereka mencari tempat tinggal sementara di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
"Saya bingung mau kemana lagi. Anak saya masih kecil, nggak ada saudara disini. Mau kembali ke Kupang biaya sudah kurang," ujar Desi
Hingga akhirnya, saudara Desi yang ikut mendampingi ke Jakarta yang membantu mencari rumah kontrakan.
"Saya tunggu di rumah sakit (dharmais), Saudara saya Ina dan Santi yang cari kontrakan akhirnya dapat. Itu kami kontrak Rp1 Juta perbulan," ujar Desi.
Namun akhirnya, bayi Serafina dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo setelah dibantu oleh organisasi Solidaritas Merah Putih (Solmed).
"Ya, mereka datang ke kontrakan kami tadi siang. Terus saya dan puteri saya (Serafina) di bawa ke ke rumah sakit ini (RSCM)," ujar Desi.