Suara.com - Enam puluh persen anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel mengalami penyiksaan fisik dan psikologis.
Hal tersebut diungkapkan organisasi nonpemerintah Kelompok Tahanan Masyarakat Palestina, yang dikutip Anadolu Agency, Senin (12/2/2018).
Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut mengatakan bahwa anak-anak di bawah umur terkena "Penyiksaan fisik dan psikologis melalui beberapa cara, termasuk penahanan pada jam-jam malam dan pemukulan".
"Anak di bawah umur juga dikenai ancaman dan pengakuan yang diambil dari mereka di bawah tekanan; Mereka dijaga berjam-jam tanpa makanan atau minuman dan diinterogasi dalam waktu lama; Mereka juga menghadapi penghinaan langsung dan kata-kata cabul yang dilontarkan pada mereka." kata pernyataan itu lagi.
Baca Juga: Agar Tak Ketahuan, Arman Kurung Adik Kandung yang Dinikahinya
Pernyataan berdasarkan kesaksian dari tiga anak yang ditahan di Penjara Ofer di Tepi Barat.
Ketiga bocah itu ialah Mustafa al-Badan (17), Faisal al-Shaer (16) dan, Ahmed al-Shalalda (15).
Dalam kesaksiannya, mereka mengatakan dianiaya selama penahanan dan interogasi di tangan pejabat Israel.
Israel saat ini memenjarakan sekitar 6.500 warga Palestina, termasuk 350 anak-anak.
Termutakhir, Israel menahan seorang bocah perempuan berusia 16 tahun bernama Ahed Tamimi. Gadis cilik itu ditangkap dan ditahan setelah menampar satu tentara zionis, yang menembak sepupunya.
Baca Juga: Tumbang di St James Park, Mou Puji Anak-anak Asuh Benitez
Ahed kekinian menjadi simbol perlawanan kaum muda Palestina terhadap penjajahan Israel.